6 Top Skor Piala Eropa 2020 yang Tampil Tajam di Awal Musim Ini

Pertama tentu ada Cristiano Ronaldo sendiri, sang peraih gelar top skor Piala Eropa 2020. Ronaldo sukses mencetak lima gol dalam empat laga di Piala Eropa, meski pada akhirnya hanya bisa membawa Portugal mencapai perdelapan final. Setelah kembali ke klub, Ronaldo meninggalkan Juventus dan bergabung dengan Manchester United yang pernah dibelanya dulu.

Sejauh ini, kepindahan Ronaldo terbilang tepat, baik bagi MU maupun Ronaldo sendiri. Meski sudah 36 tahun, pemain berjuluk CR7 ini masih bisa tampil tajam. Ia sudah mencetak empat gol dalam empat laga bagi MU di musim ini. Besar kemungkinan, gol demi gol masih akan terus berdatangan dari kaki dan kepalanya sepanjang musim ini.

Patrik Schick adalah striker asal Republik Ceko yang sukses menyamai catatan gol Ronaldo di Piala Eropa 2020, yaitu 5 gol. Namun ia tak mendapat sepatu emas karena kalah jumlah assist dari Ronaldo. Seperti Ronaldo pula, Schick sukses melanjutkan ketajamannya di level klub musim ini dengan mencetak 4 gol dalam 8 laga sejauh ini.

Schick sendiri adalah pemain Bayer Leverkusen di Bundesliga Jerman. Ia mulai membela Leverkusen sejak awal musim lalu, dan sejauh ini catatan golnya adalah 17 gol dalam 44 pertandingan di semua ajang. Baru berusia 25 tahun, Schick masih bisa terus berkembang menjadi striker top di masa depan.

Sementara Karim Benzema berhasil membuat 4 gol di Piala Eropa 2020, termasuk 2 gol di babak 16 besar ke gawang Swiss. Sayangnya, Prancis keok di laga tersebut sehingga gagal mengulang capaian edisi 2016 dimana mereka mencapai babak final. Bagi Benzema sendiri, 4 gol itu adalah gol-gol pertama baginya di ajang Piala Eropa.

Di awal musim ini, Benzema juga sukses pamer ketajaman. Tak tanggung-tanggung, ia sudah membuat 8 gol dalam 7 pertandingan LaLiga sejauh ini, sehingga memimpin daftar top skor sementara. Jika terus tampil tajam, Benzema berpeluang merebut gelar top skor LaLiga untuk pertama kali dalam kariernya.

Berikutnya ada Romelu Lukaku, striker Belgia yang juga membuat 4 gol di Piala Eropa 2020 kemarin. Catatan itu meningkat dibanding Piala Eropa 2016 dimana Lukaku hanya mencetak 2 gol. Sayangnya, Belgia akhirnya gugur di fase yang sama dengan edisi 2016, yaitu perempat final.

Setelah Piala Eropa, Lukaku jadi sorotan di bursa transfer musim panas karena kepulangannya ke Chelsea dengan mahar 115 juta euro. Sejauh ini, ia berhasil membuktikan bahwa harga tersebut pantas dengan membuat 4 gol dalam 7 laga. Ketajaman Lukaku bakal jadi solusi masalah Chelsea di lini depan dalam beberapa musim terakhir.

Nama Kasper Dolberg juga sempat mencuat di Piala Eropa 2020 berkat keberhasilannya mencetak 3 gol bagi Denmark. Padahal, Dolberg hanya tampil 4 kali di sepanjang turnamen, dan tak pernah bermain full. Gol-gol Dolberg bahkan bermakna krusial karena turut membawa Tim Dinamit melangkah hingga semifinal.

Sementara di level klub, Dolberg kini membela OGC Nice di Ligue 1 Prancis sejak 2019. Striker 23 tahun ini sudah menunjukkan ketajaman di awal musim ini dengan membuat 3 gol dalam 4 pertandingan liga. Untuk sementara, Nice pun bertengger di posisi keempat klasemen Ligue 1.

Terakhir, ada Robert Lewandowski, yang sukses mencetak 3 gol bagi Polandia di Piala Eropa 2020. Sayangnya, Lewi gagal meloloskan negaranya dari fase grup karena kalah bersaing dari Swedia, Spanyol, dan Slovakia. Polandia pun gagal menyamai prestasi di Piala Eropa 2016 dengan mencapai perempat final.

Selain bersama negara, ketajaman Lewandowski bersama Bayern Munchen pun tak perlu diragukan lagi. Di awal musim ini, Lewi langsung tancap gas dengan mencetak 11 gol dalam 8 pertandingan di semua ajang. Setelah musim lalu merebut sepatu emas Eropa dengan catatan 48 gol, bisa jadi musim ini Lewandowski akan memenangkannya lagi.

Setelah tampil tajam di Piala Eropa 2020, enam pemain di atas berhasil melanjutkan produktivitasnya di awal musim ini bersama klubnya masing-masing. Bisakah mereka terus mempertahankan ketajaman hingga akhir musim?