Pembalap Spanyol kembali merebut gelar juara dunia Moto3 untuk ketiga kalinya secara beruntun. Kali ini, giliran Izan Guevara yang berhasil mendominasi kejuaraan kelas ringan tersebut setelah semusim sebelumnya dimenangi oleh Pedro Acosta dan Albert Arenas.
Sejak berganti nama dari kelas 125cc menjadi kelas Moto3 pada 2012, pembalap Spanyol sudah 7 kali menyegel titel. Siapa saja mereka dan bagaimana perolehan podium dan poin masing-masing? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Izan Guevara resmi menjadi juara dunia Moto3 musim 2022 pada gelaran Grand Prix seri Australia. Pembalap berusia 18 tahun ini tampil memukau dengan merebut kemenangan sekaligus mengukuhkannya menjadi peraih gelar.
Hingga seri Moto3 2022 Australia, pembalap tim GASGAS Aspar Team itu telah mengemas 11 podium termasuk 6 kemenangan. Dalam 18 seri balap, ia mendulang 290 poin dan kemungkinan akan bertambah karena masih ada dua seri yang tersisa.
Dalam perebutan titel, Guevara bersaing dengan rekan setimnya Sergio Garcia, Dennis Foggia (Leopard racing), dan Ayumu Sasaki (Sterilgarda Husqvarna Max). Keempat pembalap ini yang hingga seri Moto3 Australia meraih poin tertinggi mencapai lebih dari 200 poin.
Pada musim 2021, Pedro Acosta menjadi rookie sensasional di ajang Grand Prix. Bagaimana tidak, pembalap muda Spanyol yang kala itu berusia 17 tahun merebut titel juara dunia Moto3 saat berstatus sebagai pembalap debutan.
Acosta yang memperkuat tim Red Bull KTM Ajo mengumpulkan 259 poin setelah merebut 8 podium termasuk 6 kemenangan. Ia unggul dari Dennis Foggia (Leopard Racing) yang berstatus sebagai runner-up dengan 216 poin.
Albert Arenas yang menjadi pembalap di tim Gaviota Aspar Team sukses membawa pulang gelar juara dunia Moto3 musim 2020. Arenas mengumpulkan 5 podium termasuk 3 kemenangan dengan total 174 poin.
Arenas unggul tipis sebanyak 4 poin dari Tony Arbolino (Rivacold Snipers Team) dan Ai Ogura (Honda Team Asia). Baik Arbolino dan Ogura sama-sama mengemas 170 poin.
Pembalap Spanyol lain yang menjadi juara dunia Moto3 adalah Jorge Martin. Pada musim 2018, rider berjuluk The Martinator ini meraih 260 poin dengan raihan 10 podium yang ketujuh di antaranya adalah kemenangan.
Salah satu pencapaiannya yang hebat adalah jumlah pole position yang berhasil ia kumpulkan. Pembalap tim Del Conca Gresini Moto3 itu menjadi polesitter sebanyak 11 kali. Martin unggul dari rekan setimnya, Fabio Di Giannantonio, yang meraih 218 poin.
Kejuaraan dunia Moto3 musim 2017 jadi eranya Joan Mir. Pembalap yang kala itu memperkuat tim Leopard Racing cukup mendominasi.
Mir mengamankan gelar setelah mengumpulkan 13 podium dari 18 balapan yang dilombakan. Sepuluh podium di antaranya adalah kemenangan. Total ia mendulang 341 poin. Mir unggul dari pembalap Marinelli Rivacold Snipers, Romano Fenati. Rider Italia ini meraih 248 poin.
Pada tahun 2014, Alex Marquez yang menggeber Honda di tim Estrella Galicia 0,0 mengoleksi 278 poin. Ia menjadi juara dunia dengan raihan 10 podium, termasuk 3 kemenangan di antaranya.
Sepanjang musim, Alex Marquez bersaing ketat dengan Jack Miller (Red Bull KTM Ajo). Marquez unggul tipis dari Milller dengan selisih 2 poin saja. Miller sebagai runner-up membukukan 276 poin.
Maverick Vinales menjadi pembalap asal Spanyol pertama yang berhasil menjadi juara dunia Moto3. Ia merebutnya pada musim 2013 ketika menjadi bagian dari Team Calvo.
Saat itu, Vinales berhasil mengoleksi 15 podium dengan 3 kemenangan di antaranya. Total ia mengemas 323 poin. Vinales unggul dari Alex Rins (Estrella Galicia 0,0) yang meraih 311 poin.
Pembalap Spanyol memang sudah langganan menjadi juara dunia. Bukan karena konspirasi, tetapi lantaran setiap individunya memang punya talenta luar biasa di ajang balap. Sejak kecil mereka telah masuk ke dalam persaingan yang didukung dengan iklim kompetisi yang mumpuni.