Malaysia sejatinya sukses menelurkan sejumlah pembalap berbakat yang berprestasi di dunia motorsport. Nama-nama beken seperti Hafizh Syahrin dan Khairul Idham Pawi rajin mengharumkan nama Malaysia di tingkat internasional. Selain mereka, ada juga Alex Yoong yang begitu dihormati.
Alex Yoong adalah pembalap Formula 1 pertama dari Malaysia. Pembalap setinggi 1,78 meter ini lahir di Kuala Lumpur pada 20 Juli 1976. Tercatat, Alex Yoong membalap di Formula 1 menggunakan nomor mobil 22.
Pada Formula 1 2001, Alex Yoong menggantikan Tarso Marques dan membalap untuk European Minardi F1 pada tiga Grand Prix terakhir. Peristiwa bersejarah ini terjadi berkat sokongan perusahaan lotre Malaysia, Magnum Corporation. Debutnya sendiri di Formula 1 terjadi pada Grand Prix Malaysia 2001 saat gagal menuntaskan balapan setelah start dari posisi ke-22.
Pada Formula 1 2002, Alex Yoong dipertahankan European Minardi F1 dan dipasangkan dengan pembalap yang sekarang dikenal di mana-mana, Mark Webber. Sayangnya, hak membalap Yoong diberhentikan karena gagal lolos ke Formula 1 Grand Prix Jerman 2002. Syukurnya, dia kembali membalap pada tiga Grand Prix terakhir Formula 1 2002.
Grand Prix Jepang 2002 adalah akhir cerita perjalanan Alex Yoong di Formula 1. Sepanjang kariernya di kejuaraan ini, ia mencatatkan 18 kali entri balapan, 14 kali memulai balapan, 9 kali keluar balapan, 8 kali gagal menuntaskan balapan, 645 putaran, dan tanpa sedikit pun poin. Finis terbaiknya adalah posisi ketujuh pada Formula 1 Grand Prix Australia 2002.
Setelah kehilangan kursi di Formula 1, Alex Yoong melaju di Seri Dunia Mobil Juara bersama Dale Coyne Racing, Seri Supercar Konica Minolta, dan Kejuaraan Supercar V8 bersama WPS Racing. Selain itu, dirinya juga melaju di Seri Grand Prix A1 2005/2006, 2006/2007, dan 2007/2008 untuk Tim Malaysia. Bahkan, Yoong sempat membalap pada Le Mans 24 Jam 2006 untuk Racing For Holland dan Le Mans 24 Jam 2007 untuk Charouz Racing System.
Alex Yoong sempat meraup sejumlah kesuksesan dengan mengendarai Audi R8 LMS. Kesuksesan inilah yang membawanya menjadi pembalap penuh waktu di Piala Audi R8 LMS. Kejuaraan ini berhasil dimenangkannya 3 kali berturut-turut pada 2014–2016 dengan raihan 13 kemenangan.
Alex Yoong memantapkan relasi dengan Audi melalui peran sebagai pembalap Audi di beragam kompetisi lainnya, misalnya Nuerburgring 24 Jam. Dia melaju di Seri Asia Blancpain GT, GT Asia, atau Seri Le Mans Asia. Di Seri Asia Blancpain GT, Yoong berseragam Phoenix Racing Asia.
Alex Yoong, yang bernama lengkap Alexander Charles Yoong Loong, lahir dari pasangan yang memiliki pengalaman membalap. Ibunya ekspatriat Inggris, sementara ayahnya merupakan warga Malaysia keturunan China yang berperan sebagai manajer Sirkuit Shah Alam. Saat ini, dirinya bekerja sebagai pengusaha dan presenter televisi Malaysia yang sangat terlibat dalam organisasi simulasi balapan.
Sebelum fokus meniti karier balap, Alex Yoong mewakili Malaysia di Kejuaraan Ski Air Dunia Junior 1992. Dia kembali berpartisipasi dalam kompetisi ski air melalui SEA Games 2011 yang diselenggarakan di Indonesia dan sukses menyabet dua medali. Di lain sisi, dua saudara perempuannya juga merupakan pemain ski air berprestasi.
Meskipun penampilannya di Formula 1 tidak mengesankan, Alex Yoong nyatanya sukses mengukir sejarah. Raihannya sebagai pembalap Malaysia pertama yang tampil di kejuaraan ini merupakan inspirasi ideal bagi anak muda Malaysia. Dengan demikian, wajar apabila publik Malaysia menyegani sosoknya.