Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Oliver Oakes (formula1.com)
Oliver Oakes (formula1.com)

Alpine melakukan perubahan di manajerial tim dengan mengumumkan team principal baru. Oliver Oakes yang sebelumnya bekerja bersama Hitech GP di Formula 2 dan Formula 3 ditunjuk sebagai team principal untuk divisi Formula 1. Pengumuman itu dibuat setelah Bruno Famin yang merupakan team principal sebelumnya memutuskan untuk mundur pada akhir Agustus 2024.

Menariknya, Oakes saat ini masih berusia 36 tahun yang terbilang sangat muda bagi team principal. Meski begitu, ia memiliki banyak pengalaman di dunia balap baik ketika berada di balik kemudi maupun di bagian manajerial. Itu menjadi modal bagi Oakes untuk menjawab tugas berat yang menunggunya di Alpine.

1. Oliver Oakes gantikan posisi Bruno Famin

Bruno Famin mengumumkan pengunduran dirinya sebagai team principal Alpine di GP Belgia. Pria asal Prancis itu awalnya ditunjuk sebagai team principal sementara sejak GP Belgia 2023 menyusul pengunduran diri Otmar Szafnauer. Ia kemudian tetap dipercaya memegang posisi tersebut pada 2024, sebelum akhirnya meninggalkan tim pada akhir Agustus 2024. Posisi Famin akan diisi oleh Oliver Oakes.

Famin memutuskan mundur dari tim yang bermarkas di Viry-Chatillon, Prancis, tersebut untuk fokus dalam divisi motorsport lain di bawah naungan Renault Group. Selain kepergian Famin, perubahan besar lain yang dilakukan Alpine untuk menyambut regulasi baru pada 2026 adalah terkait pemasok mesin. Mengutip Racing News 365, Alpine dikabarkan akan berganti dari mesin Renault ke Mercedes.

2. Memiliki banyak pengalaman di dunia balap

Oliver Oakes (fiaformula2.com)

Oliver Oakes yang lahir di Norflok, Inggris, memiliki darah balap dari sang ayah, Billy Oakes. Billy merupakan pendiri tim Eurotek Motorsport yang pernah berkompetisi di Formula Renault dan British Formula 3. Kedekatannya dengan dunia balap membuat Oakes kemudian memutuskan untuk menjadi pembalap.

Mengawali karier di dunia karting, Oakes pernah menjadi juara dunia junior pada 2005 dengan mengalahkan Jules Bianchi dan Valtteri Bottas yang kelak merupakan pembalap Formula 1. Prestasi apik tersebut membuatnya tergabung dalam Red Bull Junior Programme. Di sana Oakes bertemu dengan Jaime Alguersuari, Sebastien Buemi, Brendan Hartley, dan Sebastian Vettel.

Namun, tak seperti para rekannya yang berhasil menembus Formula 1, Oakes tak pernah mencapai mimpi tersebut. Di kompetisi single seater, Oakes hanya pernah semusim balapan di Formula 3 pada 2010 bersama Atech. Performanya saat itu jauh dari kata impresif karena tak sekali pun mendulang poin.

Melihat kariernya sebagai pembalap yang tak berkembang, Oakes kemudian beralih ke dunia manajerial pada 2011. Kariernya dimulai dengan mendirikan tim karting yang diberi nama Team Oakes. Timnya kemudian meraih cukup banyak kesuksesan di kancah Eropa dan dunia.

Karier Oakes berlanjut bersama Hitech pada 2015. Ia membawa Hitech yang awalnya hanya berkompetisi di European Formula 3 melebarkan sayapnya higga ke Formula 2, Formula 3, GB3 Championship, British F4, dan Formula 4 UAE Championship. Performa timnya pun terbilang apik dengan meraih beberapa gelar juara pembalap dan konstruktor.

Oakes bersama Hitech juga dikenal banyak mengorbitkan pembalap hebat. Salah satu nama yang paling bersinar adalah George Russell yang saat ini membela Mercedes di Formula 1. Selain itu, masih ada nama Liam Lawson dan Jack Doohan yang terbilang sukses di level junior. Pada 2024 ini, Hitech menempati posisi keempat dan kelima di klasemen konstruktor Formula 2 dan Formula 3.

Dengan pengalamannya di level junior, Oakes kemudian didapuk Alpine sebagai team principal baru pada pertengahan 2024. Bergabung bersama Alpine akan menjadi tantangan tersendiri baginya. Sebab, ini merupakan kali pertama Oakes berada di kompetisi balap mobil terbaik di dunia.

3. Menjadi team principal termuda kedua dalam sejarah Formula 1

Oliver Oakes (formula1.com)

Oliver Oakes yang saat ini berusia 36 tahun akan menjadi team principal termuda kedua sepanjang sejarah Formula 1. Hanya Christian Horner yang tercatat lebih muda dari Oakes. Pria asal Inggris tersebut masih berusia 31 tahun ketika pertama kali mengemban tugas sebagai team principal Red Bull pada 2005.

Oakes akan menjadi team principal termuda pada 2024. Saat ini, terdapat empat team principal yang usianya di bawah 50 tahun. Mereka adalah Alessandro Alunni Bravi (49 tahun) yang membela Team Stake, James Vowles (45 tahun) bersama Williams, Laurent Mekies (47 tahun) yang membela RB, dan Ayao Komatsu yang saat ini bersama Haas. Sementara itu, team principal Ferrari, Frederic Vasseur (56 tahun), menjadi yang paling tua.

4. Penunjukkan Oakes didukung penuh oleh Luca de Meo dan Flavio Briatore

Luca de Meo dan Flavio Briatore (formula1.com)

Penunjukkan Oliver Oakes sebagai team principal Alpine didukung penuh oleh Luca de Meo yang merupakan CEO Renault Group. De Meo merasa jika Oakes merupakan orang yang tepat untuk membuat Alpine kembali kompetitif. Mengingat, hingga GP Belgia, Alpine masih terjerembab di urutan kedelapan dengan koleksi 11 poin. 

"Merupakan suatu kehormatan untuk menyambut Oli (Oakes) ke dalam tim dan menjadi salah satu team principal termuda yang pernah ada dalam olahraga ini. Tim ini dibangun untuk meraih kesuksesan di masa depan dan hal ini terlihat dari penunjukan Oli di posisi senior. Kami berharap dapat memanfaatkan antusiasme, energi, dan semangatnya untuk balapan serta mewujudkan pola pikir tersebut di seluruh tim," ucap De Meo mengutip situs resmi Formula 1.

Flavio Briatore, yang merupakan mantan team principal Renault dan saat ini menjabat sebagai executive advisor juga setuju dengan pernyataan De Meo. Briatore dengan senang hati menyambut kedatangan Oakes dalam proyek Formula 1 Alpine. Pria asal Italia tersebut mengatakan jika Oakes merupakan orang yang sangat bertalenta dan memiliki rekam jejak yang bagus sebagai pemimpin di dunia balap. 

Sementara itu, Oakes juga mengungkapkan kebahagiannya bisa bergabung bersama Alpine. Ia percaya diri bisa menghadirkan pencapaian besar karena dikelilingi para orang hebat. Oakes pun tak sabar segera bekerja bersama Alpine selepas jeda musim panas.

Alpine telah menyambut Oliver Oakes sebagai team principal baru menggantikan Bruno Famin. Menarik menyaksikan apa yang bisa dilakukan Oakes bersama tim asal Prancis tersebut. Terlebih, saat ini fokus semua tim tengah tertuju pada perubahan regulasi baru pada 2026.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team