Gangguan Pussy Riot di Final Piala Dunia Bikin Geram Dejan Lovren
#WorldCup2018 Ia ingin mendorong mereka keluar lapangan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah insiden mengiringi partai final Piala Dunia 2018 hari Minggu (15/7) lalu. Di menit ke-52, empat orang berseragam polisi terlihat memasuki lapangan sembari berlari dari kejaran pihak keamanan. Kontan saja pertandingan terhenti untuk sementara waktu.
Pussy Riot, grup musik punk sekaligus aktivis politik Rusia, mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut. Melalui akun Twitter @pussyriot, tujuan aksi tersebut adalah meminta Presiden Vladimir Putin lebih membebaskan kebebasan politik dan berpendapat.
1. Dejan Lovren, bek Kroasia, mendorong salah satu penyusup hingga terjatuh
Pro-kontra pun mencuat. Ada yang berpendapat aksi tersebut sah-sah saja mengingat Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin, berdasarkan laporan berbagai organisasi HAM, kerap disebut represif. Sementara suara sumbang sepakat jika tak sepatutnya hal di luar olah raga diseret masuk ke lapangan.
Bagaimana dengan reaksi pemain? Tengoklah Dejan Lovren. Beberapa hasil jepretan kamera memperlihatkan bek tengah tersebut mendorong salah satu penyusup hingga terjatuh. Rona wajah penuh rasa geram terpancar dengan jelas.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.