Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pembalap Ferrari, Carlos Sainz Jr., Sudah berada di F1 sejak 2015 lalu. Musim ini menjadi musim ketujuh pembalap asal Spanyol itu berada di kejuaraan balap tersebut. Jelas waktu selama itu bukanlah waktu yang sebentar bagi dirinya.
Baru-baru ini Sainz mengungkap sebab dia yakin untuk terus berada di F1. Salah satu hal yang mendasarinya adalah persaingan antara dirinya dengan pembalap Red Bull, Max Verstappen.
1. Max Verstappen dan Carlos Sainz Jr. memulai karier di F1 pada satu tim yang sama
Max Verstappen dan Carlos Sainz Jr. berasal dari program tim junior Red Bull. Keduanya dipromosikan menjadi pembalap F1 pada 2015. Namun, baik Verstappen maupun Sainz tak langsung berada di tim utama.
Mereka berada di Toro Rosso yang kini menjadi AlphaTauri. Meski saling bahu-membahu mengumpulkan poin bagi tim, keduanya tetap bersaing untuk menjadi yang terbaik di Toro Rosso. Hasilnya, di musim perdana Verstappen lebih unggul dengan total 49 poin, sementara Sainz dengan 18 poin.
Baca Juga: F1 2021: Perez Butuh 5 Balapan Untuk Bisa Cepat dengan Red Bull
2. Persaingan dengan Verstappen di musim perdana membuat Sainz percaya diri untuk tetap di F1
Meski berjarak 31 poin, persaingan Verstappen dan Sainz di Toro Rosso terbilang cukup sepadan. Sainz mampu mengimbangi kecepatan Verstappen. Salah satunya dibuktikan dengan hasil kualifikasi pada musim 2015.
Verstappen hanya unggul tipis dari Sainz dengan perbandingan 10 banding 9 kali tercepat. Fakta inilah yang membuat Sainz percaya diri untuk melanjutkan karier di F1 selepas musim 2015.
“Mampu mengimbangi Verstappen memberikan aku kepercayaan diri untuk tetap lanjut di F1. Aku tahu aku berada di tempat yang tepat, aku pun percaya bisa bersaing dengan siapa pun di kejuaraan,” kata Sainz dilansir planetf1.com.
3. Tak lagi satu tim selepas GP Rusia 2016
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Max Verstappen hingga kini masih menjadi bagian dari Red Bull. Sementara itu, saat ini Sainz bersama dengan Ferrari usai pindah dari McLaren. Adapun kebersamaan mereka berdua sebagai rekan setim sudah lama berakhir selepas GP Rusia 2016.
Selepas insiden Daniil Kvyat yang menabrak Sebastian Vettel yang membuatnya harus turun ke tim Toro Rosso, Verstappen pun naik ke tim utama Red Bull. Hingga kini keduanya tak lagi berada dalam satu tim yang sama.
4. Berambisi naik podium hingga memenangi sejumlah balapan bersama Ferrari
Kini, bersama dengan Ferrari, Sainz memiliki sejumlah ambisi, di antaranya bisa naik podium, bahkan memenangi seri balap bersama tim asal Italia tersebut. Motivasinya yang besar itu diakui sendiri oleh chairman Ferrari, John Elkann.
“Lebih dari yang aku bayangkan, dia sangat peduli pada apa pun. Dia selalu memanggil kami dan bertanya tentang banyak hal. Dia sangat termotivasi dan dia sering berada di Maranello (markas Ferrari). Anda bisa merasakan dari cara dia membalap,” papar Elkann.
Baca Juga: 10 Potret dan Fakta Lewis Hamilton, Pemecah Rekor Michael Schumacher