TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Inter Milan Akan Sulit Pertahankan Gelar Scudetto Musim Ini

Mereka kehilangan para pemain pilarnya #IDNTimesSport

potret skuad Inter Milan (inter.it)

Setelah memutus dominasi Scudetto Juventus musim lalu, Inter Milan justru dihadapkan dengan masalah finansial serius. Mereka harus melepas dua pemain bintangnya, Achraf Hakimi dan Romelu Lukaku demi suntikan dana segar. Antonio Conte bahkan lebih dulu mundur sebagi pelatih karena keterbatasan dana dan rencana manajemen menjual pemain kuncinya.

Meski demikian, Inter Milan mengawal musim ini dengan cukup baik di bawah asuhan Simone Inzaghi. Nerrazurri mengumpulkan 7 poin dari 3 laga. Namun, pertanyaannya adalah bisakah dia membawa Inter Milan mempertahankan gelarnya? Jawabannya adalah sangat sulit. Kenapa? Ini ulasannya.

1. Faktor kepergian Antonio Conte

potret Antonio Conte (rfi.fr)

Kehilangan Antonio Conte menjadi kerugian terbesar bagi Inter Milan. Simone Inzaghi memang sosok yang tak kalah berkualitas jika melihat sepak terjangnya di Lazio. Dia sukses persembahkan dua gelar Supercoppa Italia dan 1 Coppa Italia. Namun Conte sosok berbeda, dia pelatih bermental juara di level teratas dan sudah berpengalaman di bawah tekanan tinggi.

Itu semua telah teruji ketika dia menangani Juventus dan Chelsea, termasuk di Inter Milan, di mana dia akhirnya memberikan gelar Scudetto bagi Inter Milan, yang terakhir mereka rasakan pada 2010 lalu. Conte hanya butuh dua musim untuk memutus dominasi Juventus dengan membangun skuad yang  mumpuni.

Pengalamannya berbicara di musim lalu kala Inter Milan sempat tertinggall cukup jauh dari AC Milan, yang jadi juara paruh musim. Namun dengan konsistensi dan semangat menggebunya, Inter Milan dibawanya menelikung AC Milan hingga akhirnya meraih Scudetto.

2. Kehilangan mesin gol mereka

Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi (inter.it)

Kepergian Romelu Lukaku dan Achraf Hakim memang menyelamatkan Inter Milan dari masalah krisis. Namun mereka juga kehilangan mesin gol mereka. Lukaku adalah runner up top skor musim lalu dengan torehan 24 gol. Dia sudah mengoleksi 64 gol dari 94 laga di semua ajang bagi Inter. Begitu juga Hakimi yang sangat kontributif. Dia adalah pemain keempat dengan umpan silang terbanyak (21) di Serie A musim lalu, dan mencatatkan 7 gol dan 11 assist dari 45 laga.

Edin Dzeko dan Denzel Dumfries didatangkan sebagai pengganti keduanya. Dzeko bahkan tampil luar biasa di laga debut dengan mencetak 1 gol dan 1 assist. Namun konsistensi dan kebugaran akan menjadi masalah baginya yang sudah dimakan usia. Musim lalu, Dzeko hanya mampu mencetak 7 gol dari 27 laga Serie A.

3. Strategi transfer yang berubah pasca masalah finansial

Hakan Calhanoglu dan Edin Dzeko (inter.it)

Penjualan Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi memang mulai memberikan kestabilan finansial klub. Begitu juga dengan kembalinya fans ke tribun penonton untuk menyaksikan langsung. Meski demikian, akibat dari masalah ini merubah strategi transfer klub. Selain hanya datangkan pemain gratisan, Inter bakal berfokus pada pemain muda dengan bayaran gaji ringan.

Itu sedikit tercermin pada musim panas kemarin saat Inter datangkan Dzeko dan Hakan Calhanoglu secara gratis, dan memboyong bek muda PSV Denzel Dumfries. Kini Inter pun dikabarkan akan menggunakan strategi tersebut di jendela transfer musim dingin, dan melepas beberapa pemain seniornya.

Untuk sebuah proyek jangka panjang dan stabilitas keuangan, strategi ini akan sangat membantu. Namun untuk pertahankan gelar Scudetto, ini akan sangat sulit.

4. Kedalaman skuad yang berkurang dan jadwal yang ketat

potret Inter Milan (inter.it)

Selain kehilangan Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi, Inter Milan pun melepas beberapa pemain berepengalaman seperti Radja Nainggolan dan Ashley Young, serta kehilangan Christian Eriksen yang mengalami masalah jantung. Hal ini mengurangi kedalaman skuad Nerazzurri. Kedatangan Dzeko, Hakan Calhanoglu, Dumfries dan Angel Correa dinilai belum bisa mengimbangi skuad musim lalu.

Inter membutuhkan kedalaman yang seimbang karena jadwal mereka akan ketat dengan tampil di Liga Champions dan Coppa Italia. Mereka tergabung di grup D bersama Real Madrid, Shakthar Donetsk dan Sherrif Tiraspol. Dengan hal ini fokus mereka akan terbagi. Jika rotasi pemain gagal dilakukan, pemain akan kelelahan dan sulit fokus bersaing di Seri A yang akan sangat panjang.

Verified Writer

Firli Purnagara

#A_squad

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya