TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lima Tahun Jokowi Jadi Presiden, Ini Catatan Emas Olahraga Indonesia

Kebetulan atau tidak?

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jakarta, IDN Times - Masa jabatan Presiden Joko 'Jokowi' Widodo di periode pertama hanya tinggal sepekan lagi. Sepanjang lima tahun kepemimpinannya sudah banyak perubahan yang dilakukan, mulai dari infrastruktur hingga bidang olahraga.

Di bidang infrastruktur misalnya kini telah membentang jalan tol dari Anyer hingga Malang. Jalan-jalan baru juga dibangun di provinsi paling timur Indonesia: Papua. Lalu bagaimana dengan dunia olahraga?

Saat Jokowi baru dilantik, Kontingen Indonesia di ajang Asian Para Games 2014 yang digelar di Incheon, Korea Selatan, mampu menorehkan prestasi yang cukup lumayan di tengah persiapan tim dan fasilitas yang seadanya.

Mereka mampu finis di peringkat sembilan dari 41 peserta yang tampil dalam ajang tersebut dengan meraih sembilan medali emas, 11 perak dan 18 perunggu.

Baca Juga: INASGOC: Anggaran Asian Games 2018 Hemat Rp2,8 Triliun

1. Wushu, badminton, dan paralayang torehkan prestasi dunia

Geeq.id

Setahun berselang, giliran bulu tangkis Indonesia mampu mengharumkan nama bangsa. Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan berhasil mempersembahkan gelar juara BWF 2015. Kemenangan itu mereka dapatkan saat tampil di hadapan publiknya sendiri.

Tak hanya di cabang badminton saja, atlet paralayang pun mampu membawa bendera Merah-Putih berkibar. Pemuda asal Cisarua, Dede Supratman, berhasil mempersembahkan gelar tertinggi pada Kejuaraan Dunia Ketepatan Mendarat Paralayang VIII FAI 2015 di Bogor, Jawa Barat.

Setali tiga uang dengan kedua olahraga tersebut, di cabang Wushu juga Indonesia mampu menghadirkan prestasi luar biasa. Bagaimana tidak, kontingen Indonesia berhasil memboyong tujuh medali emas lewat, Lindswel Kwok (dua emas), Juwita Niza Wasni (dua emas), Charles Sutanto (dua emas), serta Sanda Yusuf Widianto (satu emas).

Namun, tahun tersebut pula prestasi Indonesia di ajang SEA Games melorot. Sebab, mereka gagal meraih posisi pertama di ajang tersebut. Indonesia hanya berhasil menempati posisi ke lima klasemen akhir dengan hanya mengoleksi 47 medali emas, 61 medali perak dan 74 medali perunggu.

2. Medali bisa diraih dalam ajang Olimpiade Rio 2016

www.instagram.com/natsirliliana

Pada 2016 petinju Indonesia, Daud Yordan, berhasil menyabet gelar juara kelas ringan WBA International. Selain itu, Daud juga dapat mempertahankan sabuk juara WBO (The World Boxing Organization) Asia-Pacific dan Afrika.

Sedangkan, di Olimpiade Rio, Brasil, Indonesia mampu menyabet tiga medali, yakni 1 emas dan dua perunggu. Emas satu-satunya itu disumbang oleh pasangan ganda campuran fenomenal, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Raihan itu semakin terasa istimewa lantaran diraih tepat saat hari kemerdekaan Indonesia, yakni 17 Agustus.

Dua medali perunggu Olimpiade dihasilkan dari cabang angkat besi, Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan.

3. Minion raja ganda campuran badminton

twitter @INABadminton

Bulu tangkis Indonesia memang tak pernah kehilangan pemain potensial. Hal itu dibuktikan dengan prestasi yang diraih Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang sukses menjadi juara BWF Super Series Finals 2017. Hasil itu sekaligus membuat Kevin/Marcus mencatatkan rekor di ajang BWF Super Series.

Sebab, gelar BWF Super Series terhitung jadi prestasi terbaik Super Series ketujuh bagi Kevin/Marcus sepanjang 2017. Sebelumnya, ganda putra nomor satu dunia itu merebut gelar Super Series di India, All England, Malaysia, Jepang, China, dan Hong Kong.

Sejarah mencatat Kevin/Marcus sebagai ganda putra pertama yang mampu merebut gelar terbanyak sepanjang tahun sejak super series dimulai 12 tahun silam. Mereka berhasil melampaui capaian ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong, yang merebut enam gelar Super Series pada 2015.

4. Sukses gelar Asian Games dan torehkan sejarah

instagram.com/asiangames2018

Tahun 2018 tentu tak bisa dilupakan seluruh masyarakat Indonesia. Maklum, negara ini dianggap sukses menggelar Asian Games, yakni ajang multi-event olahraga terbesar se-Asia. Mulai dari pembukaan yang megah, pertandingan berbagai cabor, hingga penutupan berjalan cukup baik.

Hal itu semakin lengkap lantaran, Kontingen Indonesia berhasil menduduki peringkat empat hasil akhir mengungguli negara-negara kuat di Asia macam, Uzbekistan sampai Iran. Mereka berhasil mengoleksi 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu.

Prestasi tersebut adalah pencapaian tertinggi sepanjang sejarah, dalam seluruh penampilan Indonesia di perhelatan Asian Games. Padahal, empat tahun sebelumnya, Indonesia kesulitan meraih medali saat ajang serupa digelar di Korsel.

Baca Juga: Acara Pelantikan, Jokowi-Ma'ruf Diarak dari Patung Kuda Menuju Istana

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya