TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sempat Rehat Akibat Pandemik COVID-19,  ECL Kembali Dilanjutkan

ECL digelar dengan memerhatikan protokol kesehatan ketat

ECL 2020 seri kedua yang digelar di APM Equastrian Center, Tangerang, pada 6-8 Maret 2020. Dok. ECL

Jakarta, IDN Times - Ajang Equestrian Champions League (ECL) dipastikan kembali digelar meski pandemik COVID-19 belum selesai. Hanya saja liga berkuda equestrian pertama di Indonesia yang sudah menyelesaikan dua seri ini akan ada sedikit perubahan, lantaran seri ketiga dan keempat bakal digelar secara sekaligus.

ECL seri ketiga bakal dihelat di Adria Pratama Mulya (APM), Tigaraksa, Tangerang. Sedangkan, seri keempat bakal dilaksanakan di Jakarta International Equestrian Park Pulomas (JIEPP), Jakarta. Kedua ajang tersebut bakal dimulai 15 Juli-29 Juli 2020.

1. ECL seri ketiga dan keempat akan digelar bersamaan

ECL 2020 seri kedua yang digelar di APM Equastrian Center, Tangerang, pada 6-8 Maret 2020. Dok. Istimewa

Selain itu, ada beberapa penyesuaian untuk konsep ECL kali ini, di antaranya penyelenggaraan harus memperhatikan protokol kesehatan dengan tertib dan benar, mengacu pada beberapa protokol yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Federation Equestre Internationale (FEI), Asian Equestrian Federation (AEF) dan Pemda setempat terkait protokol daerah, termasuk di dalamnya ada gugus tugas Pemda juga yang dilibatkan dalam penyelenggaraan.

Sedangkan, penyesuaian lainnya yakni terkait jadwal pertandingan. Pertandingan yang biasanya rampung dalam dua hari, sekarang akan diperpanjang menjadi empat hari di masing-masing seri.

"Sebagian besar pertandingan digelar setengah hari. Kapasitas diperkecil untuk physical distancing," kata Founder ECL, Triwatty Marciano.

2. Jumlah orang di lapangan saat ECL berlangsung bakal dikurangi

Pelantikan Pengurus Pusat Pordasi di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (28/2). Dok. Pordasi.

Pertandingan nanti juga bakal dilakukan pembatasan jarak antar individu. Menurut Triwatty, hanya boleh ada seorang atlet atau rider dan kuda saja dalam arena. Sedangkan, di sekitar lokasi pertandingan jumlah orang juga dibatasi.

"Di lokasi hanya ada kuda, atlet/rider, groom, pelatih, ofisial, dan panitia," ujar Triwatty yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP.Pordasi).

Semua yang dilakukan dalam gelaran ECL tak lain karena olahraga perlu melakukan penyesuaian pada masa pandemik ini. Kini, pemerintah telah memberikan kelonggaran untuk beberapa aktivitas olahraga, salah satunya adalah berkuda.

Sehingga, hal itu harus dimanfaatkan dengan baik oleh penyelenggara untuk bisa menyelesaikan kompetisi musim ini.

Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, 9 Artis Ini Punya Hobi Berkuda

Topik:

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya