TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain Tan Joe Hok, Ini 5 Tokoh Legenda Bulu Tangkis di All England

Kiprah bulu tangkis Indonesia diakui dunia sudah sejak dulu

nusantaratv.com

All England Open Badminton Championship atau lebih dikenal All England merupakan turnamen paling bergengsi di dunia bulu tangkis. Turnamen tersebut pertama kali dilaksanakan pada tahun 1898 di Guildford yang kemudian berlanjut pada 4 April 1899. 

Sejarah mencatat Indonesia telah meraih 48 gelar. Raihan 48 gelar itu membuat Indonesia berada di peringkat keempat daftar negara dengan gelar All England terbanyak setelah Inggris (189), Denmark (88), dan Tiongkok (85).

Tan Joe Hok sebagai tokoh legenda bulu tangkis pertama yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di All England pada tahun1959. Jejak Tan Joe Hok diteruskan oleh putera-puteri berbakat Indonesia lainnya. Ini lima tokoh legenda atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah menjuarai turnamen All England.

1. Rudi Hartono

nationalbadmintonmuseum.com

Rudy Hartono Kurniawan lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 18 Agustus 1949. Anak ketiga dari delapan bersaudara adalah legenda bulu tangkis Indonesia sekaligus pemegang rekor juara tunggal putra All England. Rudi yang lahir dengan nama Nio Hap Liang raih delapan kali gelar juara All England.

Secara berturut-turut Rudi menoreh prestasi All England di tahun 1968, 1969, 1970, 1971, 1972, 1973, 1974, dan terakhir 1976. Sederet nama besar seperti Svend Pri dan rekan senegara, Christian Hadinata, berhasil dikalahkan pada periode tersebut.

Nama Rudy Hartono masuk dalam Guinness Book of Records pada tahun 1982 karena prestasinya sebanyak delapan kali All England dan empat kali Thomas Cup.

"Tidak mudah menjadi juara All England delapan kali. Ini tidak sebanyak tantangan fisik, tapi mental. Anda menjadi bersemangat untuk memenangi gelar berikutnya!" kata Rudy, dikutip dari laman BadmintonFamly.

Baca Juga: Liem Swie King dan Liliyana Natsir Ramaikan Kudus Relay Maraton 2019

2. Liem Swie King

pbdjarum.org

Tokoh legenda bulu tangkis Indonesia kedua adalah Liem Swie King. Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah, pada 28 Februari 1956, dijuluki the king of smash. Pukulan khas miliknya menjadi kunci mengalahkan lawan. Pukulan keras shuttlecock ke arah pertahanan lawan sambil meloncat kini lebih akrab dengan sebutan smash.

Liem Swie King semakin dikenal masyarakat setelah meraih medali emas PON. Saat itu ia masih berusia 17 tahun. Namanya semakin dikenal kalangan internasional setelah ia mampu menantang Rudy Hartono di final All England tahun 1976. Berawal, dua kali menjadi runner up All England di tahun 1976 dan 1977 akhirnya ia menjadi juara 1978,1979, dan 1981.

King memutuskan untuk gantung raket setelah melantai selama 15 tahun. Liem Swie King tak meneruskan karirnya di bulu tangkis seperti atlet lain yang memilih untuk menjadi pelatih dan pengusaha. King sempat beberapa kali muncul sebagai kameo dibeberapa film dan menjadi bintang iklan. Kisah hidupnya ia sajikan dalam buku berjudul "King" sesuai namanya.

King pun berpesan bahwa kunci kesuksesan tidak hanya bakat, dibutuhkan kerja keras dan disiplin.

3. Johan Wahjudi dan Tjun Tjun

bwfbadminton.com

Indonesia diakui skill di sektor ganda putra. Pada turnamen All England, sektor ini berhasil raih 20 gelar juara, enam diantaranya diraih oleh pasangan Johan Wahjudi dan Tjun Tjun.

Pasangan ganda putra ini raih enam juara yang empat diantaranya pada tahun 1974, 1975, dan terakhir secara berturut-turut pada tahun 1977-1980.

Johan Wahjudi dan Tjun Tjun juga pernah mengukir sejarah juarai dua Piala Thomas dan keluar sebagai juara pertama pada ajang Dunia IBF tahun 1977.

4. Susi Susanti

womensbadminton.co.uk

Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi telah menyandang gelar juara di Indonesian Open. Selain itu, Susi berhasil turut raih gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum ada penerusnya hingga saat ini. Ibu dari tiga anak ini pun mulai menguasai lapangan dengan rebut gelar All England sebanyak empat kali yakni pada tahun 1990, 1991, 1993, dan 1994. Susi juga pernah raih Juara Dunia pada tahun 1993.

Puncak karier Susi bisa dibilang terjadi pada tahun 1992 ketika ia menjadi juara tunggal putri cabang bulu tangkis di Olimpiade Barcelona. Susi merupakan atlet bulu tangkis Indonesia peraih emas pertama bagi Indonesia di ajang olimpiade. 

Susi menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama pada tahun 1992 dan penghargaan Badminton Hall Of Fame  oleh International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004. Tahun 1998 ia akhirnya gantung raket.

Baca Juga: 9 Potret Gagah Tontowi Ahmad Jajal Motocross, Macho!

Verified Writer

Irma Sigalingging

Semoga tulisan saya bermanfaat dan menghibur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya