TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Atlet Dicoret Pelatnas karena Tak Perawan, Ini Sikap Kemenpora

Kemenpora siap tindak tegas pihak yang bertanggung jawab

Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Jakarta, IDN Times - Heboh kabar viral terkait pencoretan atlet senam di pelatnas jelang SEA Games 2019, menuai beragam kontroversi. Respons pun langsung diberikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, menanggapi kasus ini.

Sebelumnya ramai diberitakan bahwa seorang atlet senam yang hendak dikirim ke SEA Games 2019, dipulangkan dan dicoret dari pelatnas.. Kabarnya, pemulangan atlet asal Kediri bernama Shalfa Avrila Siani (17) ini dilakukan karena atlet tersebut diisukan tidak perawan.

Baca Juga: SEA Games 2019, Ini Para Srikandi Indonesia yang Siap Raih Medali

1. Menpora sudah telepon PERSANI dan memastikan kabar pemulangan karena diduga tidak perawan adalah tidak benar

Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (IDN Times/Panji Galih Aksoro)

Mengonfirmasi langsung kepada PERSANI selaku induk olahraga senam Indonesia, Menpora memastikan bahwa info yang beredar dan sudah viral adalah tidak benar.

"Kami langsung call Bu Ita dari PERSANI dan infonya tidak benar ada pemulangan paksa oleh pelatih PERSANI karena disebut tidak perawan. Yang benar, kata Pak Indra (pelatihnya di Jatim), bahwa atlet yang bersangkutan indisipliner dan kurang fokus, lalu berdampak prestasi menurun, sehingga diputuskan pelatihnya tidak diikutsertakan di SEA Games 2019," ujar Menpora Zainudin Amali dalam rilis tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (29/11) ini.

2. Menpora sebutkan bahwa prestasi jadi alasan kenapa atlet senam tersebut tidak berangkat ke SEA Games

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali. IDN Times/Panji Galih Aksoro

Lebih lanjut, politisi Golkar ini juga menegaskan bahwa pemulangan atlet senam yang tengah viral ini murni karena pertimbangan prestasi semata dan bukan hal-hal lain yang bersifat personal.

"Kemenpora tentu cukup prihatin dengan kejadian tersebut. Kami sudah langsung komunikasi dengan PERSANI dan yang benar katanya terkait dengan kondisi prestasinya, jadi tidak ada hubungannya dengan masalah, mohon maaf, keperawanan. Dan sesuai Perpres 95 tahun 2017, hak promosi dan degradasi atlet memang ada di cabor terkait, bukan di Kemenpora mau pun KONI," tegas Menpora.

Baca Juga: SEA Games 2019 Bermasalah, Menpora: Jangan Bully Filipina, Lah!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya