TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Ganda Putra Indonesia Terakhir yang Menjuarai Denmark Open

Akankah kembali sukses jadi yang terbaik di Denmark Open 2022?

Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat menghadapi Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan di final Denmark Open 2019 (bwfworldtour.bwfbadminton.com)

Denmark Open merupakan salah satu turnamen bulu tangkis tertua di dunia. Di turnamen ini, Indonesia sudah mengoleksi total 24 gelar juara. Dari 24 gelar juara tersebut, 10 di antaranya merupakan gelar juara dari sektor ganda putra.

Sejak pertama kali dihelat, sudah ada tujuh ganda putra Indonesia yang mampu menjuarai turnamen Denmark Open ini. Beberapa di antaranya bahkan berhasil meraih gelar juara lebih dari sekali. Berikut daftar tujuh ganda putra Indonesia terakhir yang menjuarai Denmark Open.

1. Tjun Tjun/Johan Wahyudi (1973-1975)

Tjun Tjun (kanan) dan Johan Wahjudi (bwfworldchampionships.bwfbadminton.com)

Tjun Tjun/Johan Wahyudi menjadi ganda putra Indonesia pertama sekaligus tersukses di Denmark Open. Tjun Tjun/Johan Wahyudi berhasil mengoleksi tiga gelar juara Denmark Open yang diraih selama tiga tahun beruntun, sejak 1973 hingga 1975.

Gelar Denmark Open pertama mereka raih pada tahun 1973 yang saat itu digelar di kota Kopenhagen. Kala itu, Tjun Tjun/Johan Wahyudi berhasil mengalahkan rekan sesama atlet Indonesia, Ade Chandra/Christian Hadinata, dengan skor 15-8 dan 15-7 di partai final.

2. Ade Chandra/Christian Hadinata (1981)

Ade Chandra (kanan) Christian Hadinata (bwfworldchampionships.bwfbadminton.com)

Enam tahun berselang, di Denmark Open 1981 ganda putra Indonesia kembali naik ke podium teratas. Ganda putra tersebut adalah Ade Chandra/Christian Hadinata yang menjadi ganda putra kedua Indonesia yang menjuarai turnamen ini.

Saat itu Ade Chandra/Christian Hadinata menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang menyabet gelar juara di Denmark Open 1981. Gelar Denmark Open 1981 ini juga menjadi pencapaian terbaik mereka di tahun 1981.

3. Denny Kantono/Antonius Budi Ariantho (1994)

kolase potret Denny Kantono (kanan) dan Antonius Budi Ariantho (pbdjarum.org)

Setelah Ade Chandra/Christian Hadinata di tahun 1981, ganda putra Indonesia nihil gelar di Denmark Open. Hingga akhirnya pada tahun 1994, pasangan Denny Kantono/Antonius Budi Ariantho berhasil memutus tren negatif dengan merengkuh gelar juara.

Denny/Antonius merebut gelar juara Denmark Open 1994 usai menundukkan wakil tuan rumah, Jon Holst-Christensen/Thomas Lund, di partai final. Danny/Antonius menang lewat peraturan sengit tiga gim dengan skor 15-8, 5-15, dan 15-9. Tak hanya mengalahkannya saja, Danny/Antonius juga berhasil menggagalkan wakil Denmark tersebut untuk mencetak hattrick.

4. Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1998)

Ricky Subagja dan Rexy Mainaky (pbdjarum.org)

Ricky Subagja/Rexy Mainaky menjadi ganda putra Indonesia berikutnya yang menjuarai Denmark Open. Ganda putra legendaris ini meraih gelar Denmark Open di tahun 1998.

Ricky/Rexy merengkuh trofi Denmark Open 1998 usai memenangkan laga perang saudara kontra Eng Hian/Flandy Limpele di partai final. Ricky/Rexy menang dua gim langsung dengan skor 15-11 dan 15-6.

5. Eng Hian/Flandy Limpele (2000)

Eng Hian (kanan dan Flandy Limpele (kiri) bersama Fajar/Rian (pbsi.id)

Stelah menjadi runner-up di Denmark Open 1998, Eng Hian/Flandy Limpele berhasil menjadi juara di Denmark Open tahun 2000. Kala itu, Eng Hian/Flandy Limpele mengalahkan andalan tuan rumah, Jens Eriksen/Jesper Larsen, dengan skor 15-13 dan 15-10 di partai final.

Eng Hian/Flandy Limpele saat itu juga menjadi wakil Indonesia satu-satunya yang sukses menyabet gelar juara di Denmark Open 2000. Empat gelar juara lainnya diraih oleh Denmark dengan dua gelar serta Hong Kong dan China masing-masing satu gelar.

6. Markis Kido/Hendra Setiawan (2008)

Markis Kido/Hendra Setiawan (pbdjarum.org)

Delapan tahun kemudian, giliran pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan yang naik ke podium teratas sektor ganda putra Denmark Open 2008. Kido/Hendra yang saat itu baru meraih medali emas di Olimpiade Beijing tampil luar biasa di Denmark Open 2008.

Dalam perjalanannya meraih gelar juara, Kido/Hendra hanya kehilangan satu gim saja. Pada partai final, Kido/Hendra menumpas wakil China, Fu Haifeng/Shen Ye, dua gim langsung dengan skor 21-18 dna 21-19.

Baca Juga: 9 Wakil Indonesia yang Tanding di Hari Kedua Denmark Open 2022

Verified Writer

Kelfin GR

Write, Wrote, Written

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya