Ini Warisan Asian Games 1962 yang Masih Bisa Kita Nikmati
Asian Games 1962 jadi momen pembangunan Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Asian Games 2018 telah bergulir. Pesta pembukaannya yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Sabtu (18/8) lalu sukses menyita perhatian dunia. Bahkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengklaim seremoni pembukaan Asian Games kali ini adalah yang terbesar sejak Asian Games pertama kali digelar pada 1951,
Tak hanya pembukaannya yang megah, tapi peserta Asian Games kali ini juga melimpah. Tak kurang dari 11 ribu atlet dari 45 negara akan bertanding dalam 58 cabang olahraga yang akan digelar hingga 2 September mendatang.
Menyambut puluhan ribu tamu asing, memastikan keamanan sekaligus kenyamanan mereka, akan menjadi kerja besar pemerintah dan penyelenggara Asian Games. Namun ini bukan pertama kalinya Asian Games digelar di Indonesia. Kita pernah mernjadi tuan rumah perhelatan Asian Games pada 1962. Saat itu, tentu saja, tidak semegah sekarang. Tapi ketika itu kita cukup sukses.Nah berikut perjalanan yang harus dilalui pemerintah kala itu untuk menjadi tuan rumah Asian Games 1962.
Baca Juga: Ini Suvenir yang Paling Diburu di Asian Games 2018
1. Sempat diragukan di mata dunia
Penulis buku Asian Games IV 1962: Motivasi, Capaian, serta Revolusi Mental dan Keolahragaan di Indonesia, Amin Rahayu, menuturkan bahwa keinginan Indonesia untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga Asia sudah timbul sejak sebelum Asian Games I dilaksanakan di New Delhi, India, pada 1951.
Namun, pengajuan Indonesia selalu ditolak Asian Games Federation (AGF) sampai pelaksanaan Asian Games III di Tokyo, Jepang.
"Ketika Indonesia ingin tampil selalu gagal karena AGF tidak melihat Indonesia siap, ibaratnya buat makan saja susah kok," ujar Amin. Ia menjelaskan, kondisi politik dan ekonomi Indonesia di awal tahun 1950 sedang berada dalam kondisi yang sulit, di mana pemberontakan masih banyak terjadi dan kondisi perekonomian Indonesia yang masih dikuasai perusahaan asing.
Di tahun 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung dan dinilai berhasil. Keberhasilan tersebut dilihat sebagai 'pembuka jalan' Indonesia mendapat kepercayaan negara-negara Internasional bahwa Indonesia sudah mampu mengadakan sebuah perhelatan akbar.
Baca Juga: 28 Emas akan Diperebutkan di Hari Ketiga Asian Games 2018