TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inisiatif PBSI Ajukan Sistem Skor 5x11 ke BWF, Ternyata Seru

Indonesia sempat tolak usulan aturan 5x11 pada 2018

Badminton World Federation (Instagram.com/bwf.official)

Jakarta, IDN Times - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akan menggelar jajak pendapat terkait dengan usulan perubahan skor menggunakan sistem 5x11 pada Rapat Umum Tahunan. Jajak pendapat itu rencananya digelar pada 22 Mei 2021 mendatang.

Jelang pemungutan suara sistem skor BWF, PBSI membenarkan akan mengusulkan agar mengubah aturan skor menjadi sistem 5x11. Dalam keterangan tertulisnya, BWF bahkan menyebutkan PBSI jadi salah satu pengusul pertama sistem perhitungan skor beralih ke sistem 5x11.

Baca Juga: Tak Ada Pergantian Pelatih Tim Utama PBSI, Ternyata Ini Alasannya 

1. Sistem 5x11 bukan kali pertama diusulkan

Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di babak pertama Thailand Masters 2020 (IDN Times/PBSI)

PBSI mengusulkan agar BWF merubah aturan skor dari format 3x21 menjadi 5x11. Perubahan aturan perhitungan angka seperti ini bukan kali pertama terjadi dalam dunia bulu tangkis Internasional. 

Wacana perubahan sistem skor sebenarnya sudah bergulir sejak Rapat Umum Tahunan BWF pada 2018 lalu. Namun, kala itu mayoritas peserta rapat, termasuk Indonesia menolak usulan tersebut.

Kali ini, bersama dengan Federasi Bulu Tangkis Maladewa, PBSI justru mengajukan usulan perubahan sistem skor pertandingan menjadi 5x11.

2. Alasan Indonesia tolak sistem skor 5x11 pada 2018 lalu

Tunggal putri Spanyol, Carolina Marin di Indonesia Masters 2020 (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Kepala bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, mengakui ketika pemungutan suara pada 2018 lalu, menyatakan penolakan pihaknya dalam wacana 5x11 karena ada alasannya.

"Itu karena BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan," ujar Rudy, (sapaan akrabnya).

"Padahal, saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai. Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi," sambungnya.

Selain itu, menurut Rudy, pada 2018 lalu BWF mengajukan usulan tidak boleh ada pendampingan pelatih saat pertandingan dengan sistem 5x11. Deretan fakta inilah yang membuat PBSI menolaknya, karena banyak kekurangan.

Baca Juga: Line Up Terbaru Pelatih PBSI, Ada Perubahan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya