TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kurang Tenang, 2 Ganda Putra Indonesia Terdepak dari Korea Masters

Leo/Daniel dan Pram/Yere dinilai bermain buru-buru

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di turnamen Thailand Masters 2020 (IDN Times/PBSI)

Jakarta, IDN Times - Dua ganda putra Indonesia angkat koper dari Korea Masters 2022. Keduanya keok di babak 32 besar yang berlangsung di Gwangju Yeonju Stadium, Korea Selatan, Rabu (13/4/2022).

Pasangan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin gagal melaju ke 16 besar. Keduanya dinilai pelatih bermain kurang tenang dan terburu-buru.

Baca Juga: Jadwal 32 Besar Korea Masters 2022: Dua Wakil Indonesia Main Hari Ini

1. Leo/Daniel dan Pram/Yere ceroboh

Pramudya Kusumawardhana/Yeremia Erich Yoche Rambitan dalam simulasi Piala Thomas PBSI (Dok.IDN Times/PBSI)

Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat, menilai Pram/Yere dan Leo/Daniel bermain kurang maksimal di pertandingan babak 32 besar. Menurut dia, Leo/Daniel bermain kurang tenang dan tidak terkontrol.

"Pengembalian bola selalu ingin keras, baik smes atau drive, jadi malah kena serangan balik," kata Aryono.

Menurut Aryono, Pram/Yere juga mengendur di poin-poin akhir hingga mudah dimatikan lawan. Kesalahan Prayer, bagi Aryono, serupa dengan Leo/Daniel.

"Mereka hampir sama, pada saat ada kesempatan untuk mendapat poin malah kurang kontrol, tidak tenang. Jadi, akurasi pengembaliannya tidak bagus. Posisi kami jadi kurang baik, waktu diserang balik mudah dimatikan," kata Aryono.

2. Bukan karena jenuh

Pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat (Dok.PBSI)

Aryono memastikan kekalahan Pram/Yere dan Leo/Daniel bukan karena jenuh yang melanda. Kekalahan ini menurut dia murni karena banyak kesalahan sendiri.

Namun, ada sisi positif dari perkembangan Pram/Yere dan Leo/Daniel. Keduanya jadi punya jam terbang lebih tinggi dan menghadapi lawan dengan gaya lebih variatif.

"Tidak bisa dikatakan jenuh, justru ini bagus buat mereka bermain dengan lawan yang bervariasi, jadi bisa menambah jam terbang. Permainan sudah cukup baik, hanya saja harus dibenahi ketenangan, kontrol, hingga unforced error. Meski, ada beberapa kekurangan dari segi teknik," kata Aryono.

Baca Juga: Beda Nasib Adnan/Mychelle dan Fikri/Bagas di Korea Masters 2022

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya