Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Pedro Acosta adalah juara dunia Moto3 musim 2021. Tak heran jika ia langsung naik ke kelas Moto2 semusim berselang. Namun, tetap saja Acosta termasuk pembalap muda yang masih minim pengalaman. Bagaimana tidak, Acosta baru dua tahun berkarier di ajang Grand Prix.
Musim 2022 ini jadi tahun kedua Pedro Acosta di paddock kejuaraan dunia sekaligus tahun pertamanya di kelas intermediate, Moto2. Adaptasi pembalap asal Spanyol itu pun tak selalu berjalan semulus dan semenyenangkan yang ia harapkan.
1. Pedro Acosta sempat dijagokan pada awal musim
Pedro Acosta (motogp.com) Pada awal musim, Pedro Acosta membuat kejuatan. Ia mencatatkan putaran rekor terbaru di Moto2 saat melakukan tes awal musim di Portimao, Portugal.
Banyak penggemar yang menaruh kepercayaan pada pembalap berusia 18 tahun itu. Ia digadang-gadang bisa jadi salah satu favorit juara musim ini,. Apalagi jika melihat rekor balapnya saat merebut gelar juara dunia Moto3 setahun sebelumnya.
Baca Juga: Darryn Binder Siap Turun ke Moto2 jika Tak Dapat Tim di MotoGP
2. Baru bisa finis lima besar pada seri balap di Italia
Pedro Acosta (motogp.com) Sayangnya, harapan tak selalu jadi kenyataan. Pedro Acosta sempat terseok-seok di beberapa seri awal balapan.
Ia bahkan pernah empat kali beruntun tak mendapatkan satu pun poin. Acosta harus menunggu hingga seri kedelapan untuk bisa finis di posisi lima besar.
Saat balapan di Sirkuit Mugello, Italia, ia menjadi yang pertama melewati garis finis. Itu jadi posisi lima besar sekaligus kemenangan pertamanya di Moto2. Acosta kemudian kembali merebut podium ke-2 di Sirkuit Sachsenring, Jerman.
3. Bukan awal musim yang diharapkan, Pedro Acosta puas karena punya kecepatan
Pedro Acosta dan Augusto Fernandez (motogp.com) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Pedro Acosta cukup puas dengan performa balapnya pada paruh pertama musim Moto2 2022. Meski tak berjalan mulus seperti yang ia inginkan, ia tetap bisa mengemas podium dan merebut pole position.
“Itu positif, terlepas dari kenyataan bahwa kami tak memulai awal musim seperti yang kami harapkan. Setelah dua balapan beruntun kehilangan poin di Argentina dan Portugal, serta jatuh di Prancis saat aku memimpin, kami akhirnya mampu mengubah situasi,” kata Acosta dikutip Crash.
Pembalap kelahiran tahun 2004 itu cukup puas karena bisa tampil cepat di atas motor Moto2. Bahkan, ia beberapa kali terlibat dalam perebutan posisi terdepan.
“Kami telah menunjukkan bahwa kami memiliki kecepatan dan kami kuat dalam hal itu. Meskipun memulai dari belakang di beberapa balapan, aku mampu melawan dan finis di posisi yang baik, bahkan berjuang untuk menang,” ungkapnya lagi.
4. Beradaptasi di Moto2 tak selalu mudah
Pedro Acosta (motogp.com) Bagi Acosta, tahun pertamanya di Moto2 cukup menantang dan jauh dari kata mudah. Pembalap tim Red Bull KTM Ajo itu kini berada di posisi ke-9 klasemen sementara dengan raihan 75 poin.
“Beradaptasi di Moto2 tak semudah yang aku inginkan. Namun, jika mudah, itu tidak akan menyenangkan. Pada akhirnya itu memberi kami motivasi ekstra untuk terus bekerja dan memberikan yang terbaik. Aku pikir kami telah menggunakan waktu yang diperlukan untuk beradaptasi dan akhirnya sampai ke tempat kami sekarang berada,” ujar Acota dilansir Crash.
Baca Juga: Update Persaingan Sengit Moto2, Pemuncak Klasemen Hanya Selisih 1 Poin