TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jorge Martin Menang di MotoGP Portugal Berkat Belajar dari Indonesia

Martinator belajar banyak dari kesalahannya

potret Jorge Martin (instagram.com/pramacracing)

Jorge Martim tampil prima dalam balapan utama MotoGP Portugal yang berlangsung pada Minggu (24/3/2024). Pembalap andalan tim Pramac Racing itu benar-benar mendominasi jalannya balapan di Autodromo Internacional do Algarve. Sepanjang 25 putaran, Martin selalu berada di posisi terdepan.

Start dari barisan depan, tepatnya urutan ke-3, Martin bisa langsung memimpin balapan sejak tikungan pertama. Ia mempertahankan keunggulannya dari Maverick Vinales yang berakhir did not finish (DNF) pada putaran pemungkas. Di belakang Martin, ada Enea Bastianini yang finis runner-up dengan selisih 0,882 detik. Sementara itu, rookie Pedro Acosta melengkapi podium terakhir.

Kemenangan Jorge Martin di Sirkuit Algarve ternyata ada hubungannya dengan seri Indonesia yang berlangsung Oktober 2023. Kala itu, saat melakoni main race di Sirkuit Mandalika, Martin juga tampil dominan dan sempat memimpin balapan dengan selisih mencapai 3 detik. Hanya saja, ia terlalu berambisi untuk menambah selisih jarak. Akibatnya, Spaniard terjatuh dan tak bisa menyelesaikan balapan sehingga kehilangan 25 poin berharga.

Belajar dari pengalaman tersebut, Jorge Martin membalap di seri Portimao dengan lebih penuh perhitungan. Ia tak melakukan kesalahan yang tak perlu sehingga sukses merebut kemenangan. Secara menarik, ini adalah kemenangan ke-89 bagi Ducati yang kebetulan sama dengan nomor balap rider berjuluk Martinator itu.

1. Jorge Martin menjaga jarak balap secara konstan

potret Jorge Martin (instagram.com/pramacracing)

Kemenangan di Portimao juga membuat Jorge Martin memimpin klasemen kejuaraan dunia. Ia mengoleksi 60 poin saat ini. Angka itu unggul di atas para rivalnya, termasuk juara bertahan, Francesco Bagnaia, yang baru mengemas 37 poin.

Martin bangga dengan pencapaian tersebut. Ternyata strateginya untuk memulai balapan dari barisan depan dan menjaga tingkat keausan ban berjalan mulus sesuai rencana. Ia pun konsisten menjaga ritme dan kecepatan pada tiap putaran.

“Aku bisa menjaga keausan ban sejak awal balapan. Pada pertengahan balapan, aku menjaga keunggulan jarak dengan rivalku agar tetap konstan. Ketika mereka meningkatkan kecepatannya, barulah aku juga melakukan hal yang sama,” kata Jorge Martin seperti dikutip GPOne.

Baca Juga: Prediksi Jorge Lorenzo soal Kandidat Juara MotoGP 2024

2. Balapan di seri Indonesia jadi pelajaran penting

potret Jorge Martin (motogp.com)

Berbeda dengan balapan di Sirkuit Mandalika pada musim lalu, Jorge Martin membalap dengan penuh perhitungan di Portugal. Ketika unggul 0,7 detik dari pembalap di belakangnya, ia menjaga jarak dengan konstan. Ia hanya meningkatkan kecepatan jika rivalnya mulai mendekat. Martin sudah belajar banyak dari pengalaman pahitnya di Indonesia.

“Ketika aku melihat selisihku 0,7 detik, aku bisa tenang karena aku hanya perlu mengatur jalannya balapan. Seperti di Indonesia, aku mendapat pelajaran yang baik dari sana. Tak ada gunanya menang dengan margin yang lebih besar. Jadi, unggul 0,7 detik itu sudah cukup untuk menang,” ungkap pembalap berusia 26 tahun itu.

Verified Writer

Ryan Budiman

MotoGP enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya