TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riuh Pro Kontra Sprint Race di MotoGP

Ada yang mendukung, ada juga yang menolak keras

ilustrasi balap MotoGP (motogp.com)

Akan ada yang berubah pada MotoGP 2023. Dorna selaku penyelenggara MotoGP berencana menambahkan sprint race sebagai balapan akhir pekan. Format baru ini hanya berlaku untuk kelas premier.

Pada hari Sabtu setelah sesi latihan bebas empat (FP4) dan kualifikasi, sprint race rencananya akan digelar dengan jarak separuh dari balapan normal. Hasil balapannya akan diganjar separuh poin.

Sejatinya format sprint race telah ada di kompetisi balap lain, seperti Formula 1, World Superbike (WSBK), dan British Superbike (BSB). Meski begitu, tidak semua pembalap MotoGP setuju dengan rencana ini. Sebagian menolak dengan keras meskipun sebagian lagi antusias.

Disarikan dari berbagai sumber, berikut ini riuh prokontra sprint race di MotoGP. Pendapat pembalap layak diikuti.

1. Fabio Quartararo bilang sprint race di MotoGP rencana bodoh

Fabio Quartararo (motogp.com)

Juara dunia MotoGP 2021 tak senang dengan rencana perubahan format hari Sabtu. Dengan lantang, Fabio Quartararo bahkan melontarkan kata keras.

“Aku pikir itu (rencana) yang bodoh. Aku tak tahu, aku pikir balapan itu adalah hari Minggu. Aku tak tahu kenapa kita harus melakukannya pada hari Sabtu.

Sejujurnya, mereka tak benar-benar bertanya kepada kami. Dan pada akhirnya, aku pikir kami semua sangat bersiap untuk memberikan balapan yang seru hari Minggu,” kata Quartararo dilansir The Race.

2. Aleix Espargaro sependapat dengan Quartararo

Aleix Espargaro (motogp.com)

Penantang gelar juara dunia musim 2022, Aleix Espargaro, sependapat dengan Fabio Quartararo. Pembalap senior di grid MotoGP tersebut merasa kecewa tak diajak berdiskusi sejak awal dan hanya tahu rencana ini dari media.

“Aku tak suka idenya. Hormat kepada (World) Superbike, tetapi ini bukan Superbike, ini MotoGP. Di sini lebih banyak aerodinamis, lebih banyak hal, kami punya banyak insinyur. Jadi, untuk mendapatkan pengaturan terbaik itu sulit,” kata Aleix dilansir The Race.

Aleix menambahkan bahwa sistem sekarang yang terdiri dari banyak latihan bebas seperti FP1, FP2, FP3, dan kualifikasi kadang-kadang menyulitkan mereka dalam menentukan pengaturan yang baik. Apalagi jika cuaca hujan. Itu akan lebih sulit lagi.

“Jika mereka mengurangi waktu kami dan kami harus balapan pada hari Sabtu, aku pikir itu sulit. Aku suka balapan, aku benci tes musim dingin. Akan tetapi, menurutku itu bukan solusi yang bagus. Ini pendapatku,” ungkap pembalap Aprilia Racing.

3. Fabio Di Giannantonio pun menolak sprint race

Fabio Di Giannantonio (motogp.com)

Pembalap rookie di tim  Gresini Racing, Fabio Di Giannantonio, tak suka dengan ide sprint race. Bagi pembalap yang biasa disapa Diggia tersebut, penambahan balapan pada hari Sabtu akan lebih menambah risiko.

“Kita sedang mencoba untuk meniru Formula 1 dan World Superbike tanpa menyadari bahwa kami punya 22 balapan di seluruh dunia dan setiap balapan menghabiskan 1 pekan.

Ada trek yang sangat menyulitkan secara fisik untuk menyelesaikan satu balapan. Dan ditambah lagi satu balapan pada haru Sabtu, itu adalah sebuah omong kosong,” ungkap Diggia dilansir The Race.

Baca Juga: GASGAS Resmi Mengaspal di MotoGP 2023, Jadi Mitra Tech3

4. Francesco Bagnaia lebih diplomatis

Francesco Bagnaia (motogp.com)

Pembalap tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, menanggapi ide sprint race dengan lebih diplomatis. Ia setuju jika sprint race hanya digelar pada balapan tertentu.

“Aku ingin mendengar pendapat pembalap lain. Aku ingin berdiskusi pada pertemuan komisi keselamatan karena ini cukup mengejutkan.

Terkadang kami menjalani balapan seperti di Austin yang balapan normal pun cukup melelahkan, secara mental dan fisik. Jadi, untuk melakukan dua balapan di sana, itu jadi begitu panjang, begitu sulit,” ujar Bagnaia dilansir The Race.

5. Joan Mir setuju dengan sprint race

Joan Mir (motogp.com)

Berbeda dengan beberapa koleganya, Joan Mir setuju dengan ide sprint race hari Sabtu. Bagi juara dunia musim 2020 itu, bagaimanapun pembalap adalah bagian dari pertunjukan. Mir siap untuk memberikan hiburan yang lebih baik untuk penonton.

“Aku pikir untuk pertunjukan itu lebih baik. Lebih banyak balapan berarti hari Sabtu ada banyak hiburan, lebih dari kualifikasi. Pada akhirnya, aku suka balapan, aku suka ketika menyalip dan sebagainya, lebih dari latihan bebas.

Untukku, ini bukan masalah besar. Kami hanya harus mengerti bahwa ini bagus untuk kami,” ungkap Mir seperti dikutip The Race.

6. Jack Miller antusias dengan sprint race

Jack Miller (motogp.com)

Jack Miller pun antusias dengan rencana sprint race. Sembari bercanda, bagi Miller ini adalah kesempatan untuk mendapatkan tambahan bonus.

“Kenapa (kita) tak mencobanya? Mereka telah mencoba banyak hal lain, jadi kenapa tak mencoba mengubahnya? Aku pikir sprint race akan memberikan elemen tambahan ke dalam (kompetisi), sehingga pembalap akan total atau tidak sama sekali.

Sebagai pembalap, penambahan setengah poin akan membuatmu mengambil risiko. Dan kamu tak perlu mengkhawatirkan tentang ban atau bahan bakar atau bahkan kondisi fisik,” ungkap Miller dikitup The Race.

7. Johann Zarco menganggap sprint race sebagai tantangan

Johann Zarco (motogp.com)

Pembalap Ducati lain, Johann Zarco, setuju dengan sprint race. Bagi pembalap asal Prancis ini, format balapan baru akan menjadi tantangan yang bagus dan menarik.

“Itu akan jadi tantangan yang bagus. Itu sangat menarik, itu akan selalu menjadi pertunjukan yang bagus dan menarik untuk publik. Seru ketika melihat Superbike, jadi kenapa tak dilakukan di MotoGP,” kata Zarco seperti dilansir Crash.

Baca Juga: Pembalap MotoGP Suka dengan Chicane Baru di Red Bull Ring

Verified Writer

Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya