TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fase 2 IBL 2021 Tetap Tanpa Penonton

IBL 2021 sudah memasuki babak play-off

IBL 2021. (Dok. IBL)

Jakarta, IDN Times - Direktur Indonesia Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, menegaskan fase 2 IBL 2021, yang terdiri dari babak play-off, semifinal, dan final, masih akan berjalan tanpa kehadiran penonton. Memang, skema tanpa penonton jadi acuan IBL kala mengajukan permohonan izin ke pemerintah selama pandemik COVID-19.

Kala berdiskusi dengan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Junas menyodorkan skema tanpa penonton di sepanjang musim IBL 2021. Tujuannya, demi mendapat restu pemerintah karena skema tersebut yang paling aman.

"Kami menyiapkan segalanya masih tanpa penonton. Karena perizinan yang sudah kami proses, semuanya kondisi tanpa penonton. Terus, kalau sekarang kami membuka itu (ada penonton) tanpa kejelasan dari pemerintah, khawatir tidak bisa berjalan," ujar Junas dalam jumpa pers virtual, Senin (10/5/2021).

Baca Juga: Melihat Inovasi IBL Gelar Kompetisi di Tengah Pandemik

1. IBL siapkan beberapa skenario, antisipasi lonjakan kasus COVID-19

IBL 2021. (Dok. IBL)

Lebih lanjut, Junas mengungkapkan sudah menyiapkan beberapa skenario, jika nantinya ada lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. Namun, dia berharap skenario yang sudah disiapkan saat ini tetap berjalan sebagaimana mestinya, tanpa harus ada perubahan lagi.

"Kami siapkan rencana cadangan, jadi apakah memungkinkan kembali ke Robinson, opsi itu terbuka, jadi alternatifnya pindah ke lokasi yang lebih kondusif. Karena, kalau pindah tanggal cukup berat memang," ujar Junas.

"Opsi berikutnya, kami siapkan skenario lain, tetapi itu masih perlu pendalaman, yaitu pemadatan jadwal. Jika fokusnya itu situasi COVID-19 naik, maka jadwalnya dipadatkan," lanjutnya.

2. Penajaman simulasi protokol kesehatan

Venue IBL 2021. (Dok. IBL)

Untuk simulasi protokol kesehatan, Junas menyebut pihak IBL akan mengadakan penajaman simulasi. Fokus akan diarahkan kepada titik-titik, di mana ada potensi pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh beberapa pihak, seperti pemain atau ofisial tim.

"Jadi kalau untuk simulasi, dua pekan yang lalu, kami sudah melakukan penajaman simulasi. Karena simulasi secara umum sudah dilakukan berkali-kali, tinggal bagaimana mencari potensi pelanggaran di mana, itu yang kami fokuskan," ujarnya.

Baca Juga: Skema Bubble Macam IBL Diterapkan di Olimpiade Tokyo 2020

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya