TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Michael Malone, Pengangkat Derajat Denver Nuggets

Malone menemukan tempatnya di Nuggets

Michael Malone (nba.com)

Jakarta, IDN Times - Perlu diakui, Denver Nuggets tampil impresif di NBA 2022/23 ini. Mereka bahkan sukses melaju ke final NBA 2023. Di balik performa prima yang dipertontonkan Nikola Jokic dan kolega, ada peran dari Michael Malone.

Di musim reguler, Nuggets berhasil finis dengan status pemuncak klasemen dengan raihan 53 kemenangan dan 29 kekalahan. Mereka juga menorehkan 646 poin, mengungguli Memphis Grizzlies dan Sacramento Kings.

Masuk ke play-off, Nuggets melanjutkan performa apiknya. Phoenix Suns berhasil mereka kalahkan dalam enam game. Sekarang, mereka sudah lolos ke final NBA 2023 usai mengangkangi Los Angeles Lakers, 4-0.

Peran Malone sebagai juru racik tim begitu kental dalam mengangkat performa dan status Nuggets. Berkat racikannya, Jokic dan kolega jadi tim yang tangguh musim ini. Siapa sebenarnya Malone?

Baca Juga: Denver Nuggets Melaju ke Final NBA 2023 Usai Sikat Lakers

1. Sudah berkarier jadi asisten pelatih sejak lama

Nikola Jokic (nba.com)

Malone adalah anak dari Brendan Malone, yang juga merupakan mantan pelatih di NBA. Sebagai pemain, kariernya hanya berkutat di Loyola Greyhounds. Mulai 1993, Malone memulai kariernya sebagai pelatih.

Friends School of Baltimore jadi tempat awal Malone memulai perjalanan sebagai pelatih, dengan posisi asisten. Ketika masuk Oakland University, dia juga jadi asisten pelatih Golden Grizzlies, menemani Greg Kampe.

Lama menjadi asisten pelatih di sekolah, Malone akhirnya mencicipi karier sebagai pelatih di NBA pada 2001. Dari situ, pengalamannya semakin kaya.

2. Dari New York Knicks, hingga Sacramento Kings

Domantas Sabonis dan De'Aaron Fox, penggawa Sacramento Kings di NBA (twitter.com/NBA)

Dilansir National Basketball Coaches Association (NBCA), Malone memulai karier kepelatihannya di NBA sebagai asisten di New York Knicks pada 2001 sampai 2005. Tidak cuma jadi asisten, banyak posisi yang Malone emban di Knicks.

Mulai dari masuk staf kepelatihan, pemandu bakat, hingga analis video, dicoba Malone di Knicks. Siapa sangka, hal ini membantunya ketika memutuskan hijrah ke Cleveland Cavaliers pada 2005. Selama di Cavaliers, Malone memberikan pengaruh.

Malone disebut-sebut sebagai salah satu sosok penting di balik performa ciamik Cavaliers sepanjang 2005-2010, meski hanya menjadi asisten pelatih. Hal itulah yang membawanya ke New Orleans Hornets (2010-2011), dan Golden State Warriors (2011-2013).

Ketika di Warriors, beberapa pemain seperti Draymond Green dan Stephen Curry, tidak menampik peran dari Malone selama di sana. Dia pun mendapatkan gelar asisten pelatih terbaik NBA di musim 2011/12, ketika berseragam Warriors.

Catatan positif ini juga yang membawa Malone menjadi pelatih untuk Sacramento Kings pada 2013 sampai 2014. Di sinilah, karier Malone sebagai pelatih utama dimulai.

3. Dari Kings, hingga akhirnya ke Nuggets

bleacherreport.com

Selama menangani Kings, karier Malone tidak terlalu baik. Dia bahkan dipecat selepas musim 2014/15, setelah dianggap gagal membawa Kings meledak. Pada 15 Juni 2015, Malone pun menerima pinangan Nuggets.

Bersama Nuggets, nasib Malone mulai berubah. NBA musim 2018/19, Malone membawa Nuggets finis kedua di Wilayah Barat, sekaligus jadi penampilan perdana Nuggets di play-off dalam enam musim terakhir. Meski kalah di semifinal Wilayah, kinerja Malone diakui.

Lanjut ke musim 2019/20, Malone membawa Nuggets menorehkan sejarah. Kala itu, Nuggets jadi tim yang mampu membalikkan keadaan 1-3 dalam dua laga play-off secara beruntun, lawan Utah Jazz dan Los Angeles Clippers.

Malone pun membawa Nuggets lolos ke play-off NBA selama lima musim beruntun, termasuk di musim 2022/23 ini. Puncaknya, Malone membawa Nuggets untuk pertama kalinya ke final NBA musim ini.

Baca Juga: 5 Pemain Kunci Denver Nuggets di NBA 2022/2023

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya