Djokovic Semprot Menteri Australia Usai Visa Dicabut
Djokovic kecewa tak dapat kesempatan untuk membela diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, benar-benar marah ketika visanya dicabut oleh pemerintah Australia. Djokovic menyatakan sama sekali tak diberi kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Menteri Imigrasi Australia, Alex Hawke, dengan tegas mencabut visa Djokovic atas berbagai alasan. Salah satunya adalah Djokovic belum mendapat vaksin COVID-19 dan berpotensi membahayakan penduduk Australia.
Selama ini, Djokovic memang dikenal sebagai salah satu atlet yang anti-vaksin COVID-19. Dia menentang vaksin COVID-19 karena dianggap belum ada bukti klinis terkait efek samping di masa mendatang. Hal ini ternyata berdampak buruk buat Djokovic saat harus menjalani ajang Australian Open.
Baca Juga: Novak Djokovic Luntang-lantung di Australia karena Wawancara
1. Dianggap tak rasional
Pengacara Djokovic menyatakan kalau keputusan Hawke sangat tak rasional. Sebab, Australian Open 2022, menurut mereka, menggunakan sistem bubble dan ada pengecualian terhadap atlet.
Mereka juga menilai kalau Hawke dan pemerintah Australia memaksakan kehendak supaya Djokovic menerima vaksinasi COVID-19.
"Keputusannya tak logis, irasional, atau tidak beralasan buat kementerian untuk mencabutnya atas sentimen anti-vaksin," begitu pernyataan pengacara Djokovic dilansir The Guardian.
Baca Juga: Visa Dibatalkan, Novak Djokovic Batal Tampil di Australian Open