Polemik Atlet Korea Sebut Juara Olimpiade Sebagai Teroris
Komentarnya mengundang sejumlah kontroversi di #Tokyo2020
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Setelah dihebohkan dengan insiden rasisme yang dilakukan televisi Korea Selatan, MBC TV, terhadap sejumlah negara peserta Olimpiade Tokyo 2020, termasuk Indonesia, kali ini kejadian serupa kembali terjadi. Namun, bukan media Korea yang melakukannya, melainkan atletnya.
Adalah penembak Korea, Jin Jong Oh, yang melakukan hal tersebut. Jin melayangkan komentar rasis setelah penembak Iran, Javad Foroughi, memenangkan medali emas dari nomor 10 meter air pistol putra.
"Bagaimana bisa teroris memenangkan Olimpiade. Ini hal yang paling aneh dan konyol," kata Jin dikutip Korea Times.
Baca Juga: Anthony Ginting Tetap Cetak Sejarah di Olimpiade Tokyo
1. LSM Iran ikut bicara
Pernyataan Jin muncul setelah Organisasi Hak Asasi Manusia Iran, United for Navid, mengeluarkan pernyataan soal Foroughi. Dalam pernyataannya, Uniter for Navid membuka status Foroughi yang merupakan anggota dari kelompok milisi Islamic Revolutioary Guard Corps (IRGC).
Organisasi ini sudah dicap sebagai teroris oleh Amerika Serikat, tepatnya pada 2019 silam. Hingga akhirnya, orang-orang yang ada di dalamnya juga dinyatakan dengan status serupa.
"Kami melihat penyerahan medali emas kepada penembak Iran, Javad Foroughi, tak cuma menjadi bencana bagi olahraga iran, tapi juga komunitas internasional, terutama menyangkut reputasi IOC. Foroughi, yang berusia 41 tahun, merupakan anggota lama dari kelompok teroris," begitu pernyataan United for Navid.
Baca Juga: Heboh Stasiun Televisi Korea Rasis ke Indonesia di Olimpiade Tokyo