TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investasi Infrastruktur MotoGP di Mandalika Capai Angka Rp14 Triliun

Sirkuit ditargetkan rampung 2020 nanti

Mantan Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Bogor, IDN Times - Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar Mansoer, mengungkapkan bahwa pembangunan sirkuit untuk MotoGP di kawasan wisata Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), akan dimulai pada September 2019.

Pembangunan sirkuit akan dilakukan oleh kontraktor yang berasal dari Prancis yaitu Vici Construction. Untuk pembangunan sirkuit tersebut, Vinci sudah berinvestasi sebesar Rp14 triliun.

Baca Juga: Menpar: Pembangunan Sirkuit Mandalika Berpotensi Beri Pemasukan Rp1 T

1. Vinci menjadi investor terbesar di Mandalika

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Mansoer menjelaskan, ITDC nantinya hanya akan membangun jalan dasar saja. Dan untuk pembangunan sirkuit sendiri akan dilakukan oleh Vinci. Ia mengatakan bahwa Vinci adalah kontraktor terbesar di Prancis dan juga investor terbesat di Mandalika.

"Vinci sudah komitmen untuk investasi US$1,5 juta atau sekitar Rp 14 triliun selama 15 tahun. Vinci yang tahu detailnya, ITDC hanya jalan dasar," kata Mansoer di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (11/3).

Investasi yang diberikan oleh Vinci tidak hanya meliputi sirkuit MotoGP saja, melainkan perangkat lainnya yang mendukung penyelenggaraan balapan.

"Vinci itu akan bangun sirkuit, convention center, hotel, rumah sakit khusus untuk luka bakar, kalau tabrakan ada respons darurat dan perawatan luka bakar. ITDC fasilitas dasar, Vinci fasilitas sirkuit," lanjutnya.

2. Beberapa pembangunan infrastruktur masih diperlukan

ANTARA/Ahmad Subaidi

Menurut Vinci, ada beberapa pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menyukseskan ajang balap paling bergengsi tersebut. Salah satunya adalah Banda Udara Internasional Lombok.

"Bandara Lombok sudah internasional, Mandalika paling dekat hanya 17 kilometer. Yang lain, ke Senggigi butuh 1,5 jam. Bandara Lombok itu khusus untuk Mandalika. Perlu perpanjangan runway untuk menampung tambahan penerbangan triple body yang besar," ujat Mansoer.

3. Penginapan untuk penonton harus memanfaatkan tempat wisata

@kemenpupr

Selain bandara, penginapan untuk penonton juga perlu diperhatikan. Disampaikan Mansoer, Indonesia juga harus bisa memanfaatkan tempat wisata lainnya.

"Di Thailand itu, Buriram, tempat kosong bisa sukses. Orang datang dari Bangkok naik pesawat. Di Mandalika, kita bisa manfaatkan Bali, kita punya Nusa Dua dengan kapasitas 5.400 kamar, kita bisa pakai untuk penonton MotoGP. Menyeberang bisa 30 menit dengan pesawat, speedboat butuh 2 jam. Kita lebih siap dari Thailand," jelasnya.

Baca Juga: Dorna: Sirkuit Mandalika di Lombok akan Jadi Street Circuit Terindah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya