Andrea Dovizioso Siap ke Honda, Asal Proyeknya Jelas

Dalam wawancara kepada Sky Sports, Dovizioso mengaku terbuka akan semua tawaran yang datang. Namun, ia akan memprioritaskan tawaran yang serius, terutama tawaran kembali membalap di ajang MotoGP.

"Jujur, saya hanya tertarik jika ada yang ingin melibatkan saya dalam sebuah proyek serius, seperti kembali membalap di MotoGP 2021 atau 2022. Saya akan senang jika memang ada yang mengajak saya ikut dalam proyek semacam itu," ujar Dovizioso.

Dovizioso tidak menyebutkan secara jelas soal Honda dalam ucapannya itu, Akan tetapi, tersirat di dalamnya jika Honda ingin mendatangkannya, Dovizioso perlu dilibatkan dalam proyek serius, lebih dari sekadar pengganti.

"Intinya harus ada proyek jelas, keinginan untuk mencapai sesuatu bersama. Jika memang seperti itu, saya akan senang dan saya mau berbicara lebih jauh demi mengembangkan proyek tersebut," ujar Dovizioso menjawab tegas.

Yamaha sebelumnya sempat menawari Dovizioso jadi pebalap penguji. Akan tetapi, sosok asal Italia itu menolak tawaran tersebut. Ia merasa masih punya kemampuan untuk bersaing di ajang MotoGP.

"Sejujurnya, saya memang belum siap jika cuma jadi seorang penguji saja. Dengan ini, bukan berarti saya ingin bilang pembalap penguji itu tidak penting, tetapi saat ini saya masih merasa bahwa saya adalah pembalap MotoGP," ujar pembalap 34 tahun itu.

Nama Dovizioso memang santer dikabarkan jadi pengganti Marc Marquez. Apalagi, sampai kini, belum ada kepastian kapan Marquez turun gelanggang. Ia masih berkutat dengan pemulihan setelah menjalani operasi ketiga.

Akan tetapi, pengamat MotoGP Carlo Pernat, memprediksi sosok Stefan Bradl-lah yang akan menggantikan Marquez, bukan Andrea Dovizioso. Ada alasan tersendiri mengapa pernat memprediksi demikian.

"Saya rasa, Stefan Bradl akan menggantikan Marc Marquez, dan ini akan menghilangkan kesempatan untuk melihat Andrea Dovizioso lagi di atas sirkuit. Bahkan Santi Hernandez, direktur teknik yang biasa bekerja dengan Marc, mengungkapkan bahwa ia senang dengan Stefan," ujar Pernat.