Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas (planetf1.com)
Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas (planetf1.com)

Kabar mengenai Bottas yang bakal kehilangan kursi di Mercedes semakin kencang. Ia disebut akan tergeser sebab Mercedes lebih memilih George Russell untuk musim 2022 mendatang. Bahkan beberapa pihak mendukung rencana perekrutan Russell ke tim berjuluk Silver Arrows itu.

Melihat keadaan tersebut Lewis Hamilton angkat bicara. Sebagai rekan setim Bottas, ia meminta publik tak terus menerus usik konsentrasi Bottas.

1. Beberapa pihak menilai performa Bottas kurang oke untuk Mercedes

Valtteri Bottas dalam sebuah sesi konferensi pers (formula1.com)

Sejak bergabung dengan Mercedes pada 2017, Bottas sudah berhasil sumbang sembilan kemenangan dan dua kali menduduki posisi runner-up di klasemen pembalap. Meski begitu, beberapa pihak menilai performa pembalap asal Finlandia itu kurang oke.

Ketika rumor muncul bahwa George Russell berpeluang menjadi rekan setim Hamilton banyak pihak memberi dukungan. Mereka merasa duet Hamilton-Russell akan membawa dampak baik bagi tim.

2. Hamilton sebut penilaian terhadap Bottas tak adil

Bottas menyapa Hamilton seusai balapan (formula1.com)

Namun, Hamilton tak sepakat dengan penilaian tersebut. Ia menganggap kritikan yang dialamatkan pada Bottas tidak adil. Pembalap asal Inggris tersebut menilai duet dirinya dengan Bottas adalah yang terbaik di grid Formula 1.

“Mengetahui hubungan saya dan Bottas membuat dirinya menjadi rekan setim yang hebat. Aku selalu mengatakan itu. 

Dan, sejujurnya aku merasa kami saat ini adalah pasangan yang dapat memberikan hal terbaik pada keseimbangan tim serta pengetahuan tentang bagaimana kami dapat mengembangkan mobil kami”, papar Hamilton dilansir PlanetF1.

3. Hamilton minta publik tak terus menerus 'ganggu' Bottas

Bottas dan Hamilton sesudah kualifikasi GP Portugal (formula1.com)

Hamilton juga mengakui bahwa dia tak akan berada di Mercedes selamanya. Hal itu juga berlaku untuk Bottas. Tapi, saat ini Hamilton menilai dirinya dan Bottas bisa melakukan hal lebih baik lagi bersama-sama serta meminta publik tak terus mengusik fokus Bottas.

“Pada satu titik, itu akan berubah. Aku tak akan di sini selamanya, begitu juga Bottas. Tapi untuk sekarang, aku pikir kami telah melakukan hal baik selama bertahun-tahun dan dapat melakukannya lagi.

Orang-orang harus meninggalkan dia (Bottas) sendirinya sehingga dia bisa berkonsentrasi pada tugasnya”, jelas Hamilton.

4. Jarang berselisih, Bottas disebut sebagai rekan setim terbaik oleh Hamilton

Kebersamaan Hamilton dan Bottas saat merayakan kemenangan (skysports.com)

Sebelum bersama Bottas, Hamilton pernah berpasangan dengan Nico Rosberg dan juga Fernando Alonso. Namun, hubungan pemilik tujuh gelar juara dunia itu dengan dua pembalap tersebut kurang akur.

Selama bermitra bersama Bottas tak pernah terdengar isu adanya perselisihan antara keduanya. Untuk itulah, Hamilton merasa Bottas adalah rekan setim terbaik yang pernah dimilikinya.

“Aku selalu mengatakan itu bahwa, secara keseluruhan. Bottas adalah rekan setim terbaik yang pernah kumiliki. Dan, ketika aku mengatakannya, itu berarti bukan hanya sekedar performa semata tetapi juga berhubungan dengan moral tim dan bagaimana kami bekerja sama dalam satu lingkungan”, paparnya dikutip The Sports Rush.

5. Performa Bottas sepanjang sembilan balapan awal Formula 1 2021

Bottas pada balapan GP Monako (formula1.com)

Hingga sembilan balapan pada musim 2021 ini Bottas sudah mengantongi 92 poin. Ia sudah naik podium lima kali dengan catatan finis terbaik adalah runner-up pada GP Austria.

Pekan ini Formula 1 akan menggelar balapan di sirkuit Silverstone, Inggris pada 16-18 Juli mendatang. Akankah Bottas memberikan kemenangan untuk Mercedes di musim 2021 ini? Kita nantikan bersama!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team