Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-19 at 16.55.46.jpeg
Jonatan Christie kandas di 32 besar Australian Open 2025 (dok.PP PBSI)

Intinya sih...

  • Prestasi atlet non-Pelatnas seperti Jonatan Christie dan Sabar/Reza karena pengalaman dan proses yang mereka jalani.

  • Taufik Hidayat berharap perbedaan prestasi atlet Pelatnas dan non-Pelatnas tidak menjadi polemik di masyarakat.

  • Pengotak-otakan pemain Pelatnas dan non-Pelatnas dapat berdampak buruk bagi atlet, media diminta untuk membantu masyarakat memahami situasi tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Prestasi atlet bulu tangkis menjadi sorotan. Belakangan, para pemain yang tak lagi bernaung di bawah Pelatnas PBSI Cipayung malah tampil lebih gacor ketimbang penghuni Pelatnas.

Ditanya tanggapannya soal fenomena tersebut, Wakil Ketua Umum (Waketum) I PP PBSI Taufik Hidayat memberikan jawaban singkat.

“Ya kita alhamdullilah. Di belakang itu namanya Indonesia kan? Bukan nama pribadi atau nama daerah mana-mana,” kata Taufik ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa (2/12/2025).

1. Tetap butuh proses

Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani mulus ke semifinal Australian Open 2025. (Dok.PP PBSI)

Sederet nama pemain non-Pelatnas yang kini menjadi sorotan karena prestasi baiknya adalah Jonatan Christie (tunggal putra) dan Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani (ganda putra). Menurut Taufik, mereka mampu punya prestasi yang baik karena pengalaman yang sudah banyak.

“Tapi kan olahraga butuh proses. Jonatan juga dulu lama di Pelatnas. Sabar/Reza juga usianya sudah berapa? Kita lihat juga. Bukan masalah gacor saja,” kata Taufik.

2. Jangan jadi polemik

Wamenpora Taufik Hidayat di Kemenpora. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Taufik berharap masalah pemain pelatnas dan non pelatnas tidak menjadi polemik di masyarakat. Termasuk ketika prestasi para pemain pelatnas dan non-pelatnas sedang berbeda.

“Jangan dipolemik antara pemain luar pelatnas dengan yang di dalam. Tapi proses. Mereka pernah di sana (Pelantas) dan satu, ini buat Indonesia. Media juga jangan memperkeruh karena ini pelatnas dan di luar pelatnas. Ya sudah, silakan. Itu kan sudah pilihan mereka masing-masing,” kata Taufik.

3. Tak baik untuk atlet

Wamenpora Taufik Hidayat membuka Kejuaraan pencak silat internasional di Gedung Serbaguna Pemprov Sumut, Senin (4/8/2025) (IDN Times/Doni Hermawan)

Taufik mengingatkan, pengotak-otakan pemain pelatnas dan non-pelatnas dikhawatirkan akan berdampak buruk buat atlet. Peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena ini juga khawatir dengan respons masyarakat.

"Jadi media juga bantu masyarakat apalagi yang enggak paham bulutangkis malah mereka jadi fetakompli. Nanti kasihan buat anak-anaknya juga, kasihan juga buat anak di Pelatnas, ada yang di luar juga, kan yang kelihatan dua saja. Yang di luar memang banyak kelihatan? Kan enggak juga,” kata Taufik.

"Yang di Pelatnas, yang diberitakan senior saja, yang junior hasil bagus diberitain enggak? Enggak juga kan? Jadi jangan fetakompli ya. Sama saja buat Indonesia mau di luar atau di mana buat Indonesia kok itu," sambung dia.

Editorial Team