Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Legenda yang Gagal Meraih Gelar Internasional Bersama Negaranya

Johan Cruyff (marca.com)
Johan Cruyff (marca.com)

Trofi internasional seperti Piala Dunia, Piala Eropa, hingga Copa America bisa dibilang sebagai gelar yang paling diimpikan oleh setiap pesepak bola. Gelar tersebut terasa istimewa karena hanya dimainkan setiap empat tahun sekali. Karena saking sulitnya, hanya ada beberapa pemain top saja yang bisa meraihnya lebih dari satu kali.

Namun di samping itu, ada juga beberapa legenda sepak bola yang telah pensiun tapi belum pernah meraih gelar internasional. Padahal, mereka memenangi cukup banyak trofi di level klub dan memberikan sumbangsih yang sangat besar. Siapa saja para legenda itu? Berikut ulasannya!

1.Roberto Baggio

Roberto Baggio (eurosport.com)
Roberto Baggio (eurosport.com)

Roberto Baggio merupakan salah satu pesepak bola hebat asal Italia. Ia menghabiskan seluruh kariernya di kompetisi Serie A. Pria kelahiran Caldogno ini meraih banyak kesuksesan ketika membela Juventus. Bersama klub tersebut, sang pemain juga berhasil memenangi penghargaan Ballon d’Or tahun 1993.

Sayangnya, Baggio tidak meraih satu pun trofi internasional sepanjang kariernya. Capaian terbaiknya bersama tim nasional Italia adalah mencapai laga final di Piala Dunia 1994. Tetapi, Italia saat itu harus kalah dari Brasil melalui tendangan adu penalti dengan skor 3-2.

2.Luis Figo

Luis Figo (eurosport.com)
Luis Figo (eurosport.com)

Sebelum Cristiano Ronaldo, Portugal pernah memiliki pemain hebat lainnya dalam diri Luis Figo. Di level klub, ia pernah bermain dengan sejumlah tim elite seperti Barcelona, Real Madrid, hingga Inter Milan. Bersama tim-tim itu, Figo meraih banyak sekali gelar juara, termasuk Ballon d’Or tahun 2000.

Akan tetapi, sang pemain tidak menemukan kesuksesan yang serupa di level internasional bersama Portugal. Torehan terbaik Figo dengan Portugal adalah mencapai pertandingan final Piala Eropa 2004. Ketika itu, Portugal hanya menjadi runner up karena kalah 0-1 dari Yunani.

3.Ferenc Puskas

Ferenc Puskas (hungarytoday.hu)
Ferenc Puskas (hungarytoday.hu)

Pada tahun 1950-an hingga 1960-an, Ferenc Puskas bisa dibilang sebagai pesepak bola terbaik saat itu. Pemain yang berposisi sebagai penyerang itu berhasil mengantarkan Real Madrid meraih banyak sekali trofi. Ia bahkan pernah membawa Los Blancos memenangi kompetisi LaLiga sebanyak lima kali secara berturut-turut.

Sementara di level internasional, Puskas pernah bermain untuk dua negara berbeda, yakni Hungaria dan Spanyol. Tetapi, keberuntungan tidak berpihak kepada Puskas karena belum pernah juara Piala Eropa dan Piala Dunia. Walau begitu, ia pernah memenangi emas di Olimpiade Musim Panas 1952.

4.Paolo Maldini

Paolo Maldini (goal.com)
Paolo Maldini (goal.com)

Paolo Maldini dianggap banyak orang sebagai salah satu bek terbaik dalam sejarah sepak bola. Sepanjang karier profesionalnya, ia hanya bermain untuk satu tim, yakni AC Milan selama 25 tahun. Selama waktunya di San Siro, sang bek berhasil meraih total 26 gelar juara, termasuk tiga trofi Liga Champions.

Walau meraih segalanya di AC Milan, Maldini gagal mencapai kesuksesan yang sama bersama tim nasional Italia. Maldini bahkan tak ragu menyebut dirinya sendiri sebagai pecundang karena tak berhasil membawa Italia sekalipun juara. Pertandingan final Piala Dunia 1994 dan Piala Eropa 2000 menjadi momen yang paling impresif sepanjang karier Maldini di level internasional.

5.Johan Cruyff

Johan Cruyff (marca.com)
Johan Cruyff (marca.com)

Johan Cruyff akan selalu diingat banyak orang sebagai sosok yang memberikan pengaruh sangat besar bagi dunia sepak bola. Ketika masih aktif sebagai pemain, ia menjadi tokoh kunci Ajax Amsterdam dalam meraih kejayaan di kompetisi Eropa. Berkat raihan gelar yang luar biasa di level klub, Cruyff sukses memenangi tiga penghargaan Ballon d’Or dalam tempo waktu empat tahun.

Ia juga meraih kesuksesan cukup baik ketika membela Barcelona. Tapi, Cruyff gagal mempersembahkan trofi internasional bagi Belanda sepanjang kariernya. Piala Dunia 1974 menjadi momen yang paling mengesankan bagi sang pemain, di mana ia sukses menciptakan 10 gol dalam turnamen tersebut dan berhasil mengantarkan tim melaju sampai final.

Walau gagal meraih gelar juara bersama negaranya masing-masing, setidaknya mereka berhasil melambungkan kariernya di level klub. Karena dedikasi yang luar biasa untuk klub, tidak mengherankan jika mereka disebut sebagai legenda sepak bola.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us