Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, sukses meraih hasil positif di GP Spanyol pada Minggu (2/5). Ia finis di posisi runner-up. Sementara itu, rekan setimnya, Jack Miller, memenangi balapan.
Tambahan 20 poin yang didapat membuat Bagnaia memuncaki klasemen sementara dengan 66 poin. Ia pun tak bisa menyembunyikan rasa bahagia karena baru pertama kali ada di pucuk klasemen. Meski demikian, ia berusaha untuk tetap tenang dan fokus pada seri-seri selanjutnya.
Rasa senang yang dirasakan Pecco Bagnaia, sapaan akrabnya, bukan tanpa sebab. Selain bisa memuncaki klasemen sementara setelah menjalani empat balapan, jumlah poinnya kini jauh mengalami peningkatan dari musim sebelumnya.
Data dari MotoGP mencatat bahwa musim lalu pembalap asal Italia itu mengumpulkan total 47 poin di akhir musim bersama Pramac Ducati. Saat ini, 66 poin sudah digenggamnya meski baru menuntaskan empat seri balap.
Walau namanya kini tercatat di singgasana klasemen pembalap, Bagnaia ingin tetap menjaga ketenangan yang dirinya miliki. Ia berusaha tetap fokus pada seri-seri balap berikutnya dan tak terlalu memikirkan gelar juara untuk saat ini.
“Aku senang kini memimpin klasemen. Saya harus menyadarinya, namun tak terlalu memikirkannya karena kami memiliki 16 balapan di depan dan kami harus terus seperti ini,” ujar Bagnaia dilansir Autosport.
“Aku pikir jika aku mulai memikirkan soal gelar juara dunia setelah empat balapan, aku jadi makin lambat melaju. Jadi, aku harus berpikir tentang balapan demi balapan dan melihat apa yang kelak akan terjadi,” lanjutnya.
Bagnaia merasa beruntung bisa finis di podium bersama rekan setimnya, Jack Miller. Selain performa motornya yang baik di akhir pekan lalu, ia merasa tertolong oleh masalah yang dialami oleh Fabio Quartararo.
Sejatinya, Fabio Quartararo berpeluang memenangi GP Spanyol. Sayangnya, ia harus finis di posisi ke-13 akibat mengalami arm pump atau otot lengan yang mengalami pembengkakan.
“Kami beruntung karena masalah yang dialami Fabio karena jika ia tak alami masalah, ia bisa menang karena kecepatannya luar biasa dan dia mendominasi sepanjang akhir pekan."
"Namun, bagaimanapun juga, untuk memenangkan kejuaraan, Anda juga harus memiliki keberuntungan,” jelas Bagnaia.
Bagnaia merasa puas pada penampilannya bersama motor Desmosedici di Jerez, Spanyol. Kepuasan ini didapat karena dirinya merasa semua berjalan dengan baik meski belum meraih kemenangan.
“Aku pikir hasilnya lebih baik dari Portimao (seri ketiga saat dirinya juga finis kedua) karena di Portimao kami datang dengan motor yang sama seperti di Qatar dan semuanya berjalan dengan baik.”
“Kali ini kami harus bekerja keras pada motor yang dipakai dan aku merasakan hal yang sangat luar biasa. Saya merasa luar biasa dengan semuanya,” jelas Bagnaia dikutip Motorsport.com.
Keberhasilan Ducati finis di posisi 1 dan 2 pada GP Spanyol juga memunculkan rasa optimistis di benak Bagnaia. Ia yakin Ducati akan mendapat hasil bagus kembali di seri-seri berikutnya.
“Menyelesaikan balapan di posisi 1 dan 2 pastinya membuat kami termotivasi untuk hadir pada trek-trek di mana motor kami dapat bekerja dengan baik di sana,” pungkasnya.