GP Brasil 2007, Balapan yang Buat Kimi Raikkonen Jadi Juara Dunia F1

Michael Schumacher yang merupakan pembalap Ferrari sejak musim 1996 memutuskan gantung helm pada akhir musim 2006 usai meraih lima gelar juara dunia untuk Ferrari. Tim Kuda Jingkrak tersebut akhirnya menunjuk Kimi Raikkonen yang sebelumnya sempat menyulitkan Schumacher ketika membela McLaren.

Menggantikan posisi seorang Michael Schumacher tentunya bukanlah hal yang mudah. Namun, pengalamannya menjadi runner up pada musim 2003 dan 2005 membuatnya punya modal bagus ketika berlabuh ke Ferrari. Hal itu mampu ia buktikan ketika menang pada balapan perdananya di GP Australia.

Meskipun bergabung dengan tim sekelas Ferrari dan meraih kemenangan pada balapan perdananya untuk tim yang bermarkas di Maranello tersebut, ternyata bukan jaminan Raikkonen akan dengan mudah mendapat gelar juara dunia. Ia harus menghadapi mantan timnya, McLaren, yang diisi Fernando Alonso dan Lewis Hamilton.

Alonso sendiri merupakan dua kali juara dunia kala masih membela Renault, sementara Hamilton meski masih berstatus rookie, namun penampilannya terbilang sangat baik. Ketiganya pun selalu bergantian menjadi pemenang sepanjang musim tersebut.

Meski Raikkonen menjadi pemenang pada balapan pembuka di sirkuit Albert Park, nyatanya itu satu-satunya momen Raikkonen memimpin klasemen. Setelah seri kedua, Alonso dan hamilton bergantian menempati puncak klasemen.

Namun, konsistensi Kimi membuatnya tetap menempel ketat mereka berdua. Karena sama-sama berpeluang menjadi juara dunia, membuat kedua pembalap McLaren tersebut saling sikut di lintasan.

Hamilton sebenarnya punya kans mengunci gelar juara andai tak membuat kesalahan pada GP China. Alhasil, balapan pada GP Brasil pun menjadi penentu siapa yang akan meraih gelar juara dunia.

Meski tak mendapat poin di GP China, Hamilton masih memuncaki klasemen dengan perolehan 107 poin, unggul 4 angka dari Alonso dan 7 angka dari Raikkonen. Pembalap asal Inggris tersebut pun begitu diunggulkan meraih gelar juara dunia, meski masih berstatus rookie.

Raikkonen yang berselisih tujuh poin dari Hamilton mau tak mau harus meraih kemenangan di sirkuit Interlagos. Pada sesi kualifikasi Hamilton menempati urutan kedua, ia mengungguli Raikkonen dan Alonso yang berada di posisi tiga dan empat. Sementara pole position sukses diambil pembalap tuan rumah sekaligus rekan setim Raikkonen, Felipe Massa.

Pada saat start, Raikkonen tampil gemilang dengan melewati Lewis Hamilton, tak berselang lama pembalap Inggris tersebut juga disalip Alonso. Bencana pun datang pada Hamilton saat mobilnya mengalami masalah pada bagian gearbox yang membuatnya terjun ke urutan 18.

Di sisi lain Raikkonen sukses melewati Felipe Massa untuk menjadi pemenang. Meskipun Hamilton mampu kembali bersaing, namun hal tersebut sudah terlambat baginya. Finis di posisi tujuh membuatnya tertinggal satu poin dari Raikkonen.

Sementara Alonso juga gagal menorehkan hattrick juara dunia usai hanya finis ketiga, ia juga berselisih satu poin dari Raikkonen. Dengan hasil tersebut membuat Kimi Raikkonen mengukir sejarah baru dengan menjadi juara dunia Formula 1.

Kegemilangan Raikkonen pada musim 2007 sepertinya tak mampu lagi ia ulangi. Meski sempat kembali ke Ferrari pada musim 2014 usai sempat pensiun dan membela Lotus, ia tak bisa melawan dominasi Mercedes yang selalu tampil menjadi juara.

Bagi Ferrari sendiri, gelar juara tersebut masih menjadi yang terakhir. Meski sempat punya pembalap hebat macam, Fernando Alonso, Sebastian Vettel, hingga Charles Leclerc, nyatanya trofi juara tak sekalipun pulang ke Maranello. Akankah musim depan Ferrari mampu memutus puasa gelarnya?

Momen gelar juara dunia pada musim 2007 semakin membuktikan kualitas Kimi Raikkonen sebagai pembalap Formula 1. Ia merupakan salah satu pembalap terbaik di generasinya dan tak akan dilupakan penggemarnya, meski tak lagi mengaspal di lintasan Formula 1.