Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Banyak yang Positif COVID-19, Liga Bulu Tangkis Jepang Dibatalkan

Kento Momota (bwfbadminton.com)

Jakarta, IDN Times - Gelaran Liga Bulu Tangkis Jepang, Liga S/J 2021, terpaksa dibatalkan saat tengah berlangsung akibat pandemik. Banyaknya atlet yang terkonfirmasi positif COVID-19 menjadi sebab utamanya.

Turnamen Liga S/J 2021 baru berlangsung sejak 5 Februari 2022. Secara total, ada 10 grup berlaga dalam turnamen ini. Baik beregu putra maupun beregu putri.

1. Tim Kento Momota batal ke semifinal karena COVID-19

potret Kento Momota (bwfworldtour.bwfbadminton.com)

Sederet elite bulu tangkis Jepang turun berlaga pada S/J League. Termasuk tunggal putra ranking dua dunia, Kento Momota.

Bertanding bersama tim NTT East, Kento Momota seharusnya akan menjalani laga semifinal. Sayang, puluhan orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan membuat turnamen batal digelar.

Melansir dari Badminton Planet, 21 orang pemain dan staf terkonfirmasi positif COVID-19 dalam turnamen tersebut.

2. Ada 893.817 kasus COVID-19 aktif di Jepang

Ilustrasi - Warga Jepang menunggu lampu hijau di Shibuya Crossing. 9 Desember 2019 (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Seperti banyak negara lain di dunia, Jepang tengah mengalami kenaikan kasus COVID-19. Worldometers mencatat terdapat 100.097 penambahan kasus COVID-19 di Jepang per Jumat, 11 Februari 2022.

Angka kematian imbas pandemik ini di Jepang bertambah 175 orang dalam 24 jam terakhir. Sementara itu terdapat penambahan 77.682 kasus sembuh dari COVID-19.

Jepang tercatat masih memiliki 893.817 kasus COVID-19 aktif yang sedang dalam penanganan.

3. Jepang kirim pemain pelapis ke kejuaraan Asia

Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (bwfbadminton.com)

Skuad Jepang memang tidak mengirimkan pemain utamanya ke ajang Kejuaraan Beregu Asia 2022. Para pemain pelapis dipercaya untuk bertanding di gelaran yang berlangsung di Shah Alam, Malaysia tersebut.

Sementara, para elite bulu tangkis Jepang turun berlaga di Liga Bulu Tangkis Jepang ini. Mulai dari Kento Momota hingga spesialis ganda Jepang, Yuta Watanabe.

Share
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us