Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bonus Pelatih Para-Cycling Lebih Kecil, Kemenpora Belum Beri Jawaban

IDN Times/Margith Julia Damanik
IDN Times/Margith Julia Damanik

Jakarta, IDN Times - Kisruh mengenai berkurangnya bonus yang didapatkan salah satu pelatih cabang para-cycling di Asian Para Games 2018, Puspita Mustika Adya, masih belum menemukan titik temu. Pihaknya seolah dibuat bingung lantaran pihak terkait saling melempar tanggung jawab.

Seperti dikatahui, Puspita adalah salah satu pelatih yang menerima bonus secara simbolis pada Kamis (20/12) pekan lalu. Ia mendapatkan bonus sebesar Rp137,5 juta, lebih sedikit dengan apa yang telah ditulis laman resmi Kemenpora yakni Rp675 juta.

1. Puspita masih mempertanyakan jumlah bonusnya yang tak sesuai

(Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
(Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Puspita sendiri mengakui belum mendapatkan keterangan kenapa jumlah yang ia dapatkan lebih sedikit dari apa yang dijanjikan pihak Kemenpora. Menurutnya, ia masih menunggu penjelasan dari pihak terkait tentang besaran bonus yang tak sesuai. "Saya tak tahu kenapa berbeda jumlahnya. Itu masih belum ada jawabannya dari NPC," kata Puspita.

2. Berdasarkan SK, jumlah bonus bagi Puspita lebih sedikit

(Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
(Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi) ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Berdasarkan SK penetapan bonus nomor 10.31.20/418139/X/2018, Puspita sendiri tercatat mendapatkan jumlah bonus lebih sedikit jika dibandingkan dengan dua pelatih lainnya, macam Rizal Setyo Nugroho yang mendapatkan Rp975 juta dan Erik Suprianto yang mengantongi Rp375 juta.

3. Besarnya bonus ditentukan National Paralympic Commite (NPC)

IDN Times/Margith Julia Damanik
IDN Times/Margith Julia Damanik

Besaran bonus yang diberikan sendiri sebetulnya sepenuhnya adalah wewenang dari National Paralympic Commite (NPC). Jadi, segala kebijakan terkait jumlah yang diberikan kepada masing-masing atlet dan pelatih adalah hak prerogatif NPC. Polemik bonus itu sendiri memang agak menyulitkan, sebab Puspita sendiri tercatat dalam SK bukan sebagai pelatih kepala. Ia ada di bawah Rizan Setyo Nugroho yang jadi pelatih kepala dengan mengantongi sertifikat internasional IPC.

4. NPC diminta trasnparan mengenai jumlah bonus untuk atlet dan pelatih di APG

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

NPC memang dituntut lebih transparan mengenai besarnya bonus yang diberikan kepada pihak-pihak yang berhak menerimanya. Terlebih usai kasus ditangkapnya manajer timnas para-cycling Indonesia di ajang Asian Para Games 2018, Adhi Purnomo, akibat kasus suap dana hibah KONI beberapa waktu lalu, timbul kecurigaan publik tentang praktik pemotongan bonus.

5. Laman Kemenpora sudah merevisi jumlah bonus Puspita

(Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan jubir Febri Diansyah ketika memberikan keterangan pers OTT Kemenpora) IDN Times/Santi Dewi
(Wakil Ketua KPK Saut Situmorang dan jubir Febri Diansyah ketika memberikan keterangan pers OTT Kemenpora) IDN Times/Santi Dewi

Namun, pihak Kemenpora sendiri telah merevisi jumlah besarnya bonus yang diberikan untuk Puspita di laman resminya. Mereka menulis bonus yang diberikan untuk Puspita menjadi Rp137,5 juta, sesuai dengan jumlah yang diberikan. Hanya, pihak Kemenpora sendiri belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait hal ini. Pasalnya, hingga berita ini diturunkan, pihak Kemenpora belum ada yang merespons terkait polemik perbedaan besarnya jumlah bonus yang diberikan untuk Puspita.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us