Cabor Piring Terbang Perdana Masuk SEA Games, RI Siap Ukir Sejarah
- Kirim 18 atlet dan target juara
- Gabungan talenta dari berbagai daerah hingga luar negeri
- Mengenal format permainan dan perkembangan di Indonesia
Jakarta, IDN Times - Kabar menarik datang dari dunia olahraga. Cabang olahraga (cabor) piring terbang atau flying disc bakal memulai debut resminya di ajang SEA Games ke-33 Tahun 2025 di Thailand.
Kehadiran cabor ini menjadi catatan sejarah baru. Ketua Perkumpulan Pemain Piring Terbang Indonesia, Randi Tulus menilai, tahun ini sebagai momentum penting karena olahraga tersebut akhirnya tampil sebagai cabor demonstrasi.
“Ini pertama kalinya. Dan karena ini pertama kali, jadi SEA Games tahun ini menjadi cabang olahraga demonstrasi,” ujar Randi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (5/12/2025).
1. Kirim 18 atlet dan target juara
Randi menyebut ,tim Merah Putih akan mengirimkan total 18 atlet serta empat ofisial. Soal target, timnas tentu membidik hasil maksimal.
“Target tentu kita pengen juara gitu ya, tapi persiapannya itu harus sangat keras, sehingga kami setiap hari dalam seminggu itu ada 3-4 kali latihan di softball, di GBK,” kata dia.
2. Gabungan talenta dari berbagai daerah hingga luar negeri
Komposisi skuad Garuda untuk cabor ini terbilang unik. Menurut Randi, para pemain berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Jakarta, Bali, hingga Papua. Tidak hanya itu, ada juga pemain Indonesia yang berbasis di luar negeri. Sebaran domisili atlet ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih dalam menyatukan visi dan strategi permainan.
Meski terpisah jarak, tim pelatih punya cara khusus untuk menjaga kekompakan. Penyatuan strategi dilakukan melalui pertemuan daring dan standardisasi materi latihan.
“Nah menyatukannya lewat meeting, lewat materi training-nya itu disamakan gitu, sehingga mereka bisa meresapi apa yang memang tim latih, fokusin gitu,” ucap dia.
3. Mengenal format permainan dan perkembangan di Indonesia
Buat kamu yang belum tahu, piring terbang merupakan olahraga beregu dengan format tujuh melawan tujuh. Cabor ini sejatinya bukan hal baru di Indonesia.
“Sejak tahun 2018-2019 kita mulai banyak merekrut pemain-pemain lokal. Strategi kami di tahun ini, kami masuk di beberapa sekolah-sekolah swasta,” ucapnya.
