Setelah tak lagi mendapat kursi di MotoGP, Danilo Petrucci beralih ke petualangan baru di Reli Dakar. Ini adalah arena yang asing baginya. Ia tak pernah berkompetisi di ajang reli sebelumnya.
Meski begitu, keberanian Petrucci akhirnya membuahkan hasil. Ia mampu jadi juara pada salah satu etape di reli paling terkenal di dunia ini.
Sejak kemenangannya, banyak pembalap eks MotoGP yang mengucapkan selamat sekaligus menanyakan tentang Reli Dakar kepadanya. Salah satunya Valentino Rossi.
Petrucci memenangi Etape 5 Reli Dakar pada Kamis (6/1/2022). Kemenangan yang luar biasa itu terjadi karena pembalap berusia 31 tahun ini pantang menyerah meski sempat mengalami banyak kendala.
Selepas merayakan kemenangannya, pembalap asal Italia tersebut mengaku dihubungi seorang rekannya di MotoGP. Petrucci mengobrol dengan Valentino Rossi yang menanyakan pengalamannya di ajang reli paling bergengsi di dunia ini. Dalam obrolannya, mereka sempat membahas tentang membalap di kategori mobil.
“Aku bicara dengan Valentino yang bertanya (tentang Reli Dakar), aku berkata kepadanya aku sangat senang untuk membalap dengannya sebagai co-driver. Pembalap seperti Rossi bisa menang di sini. Namun, aku tak yakin apakah memungkinkan jika aku jadi navigatornya. Valentino sangat tidak sesuai dengan jadwal Dakar, tetapi kategori mobil mulai lebih siang. Jadi, mungkin kita bisa melakukannya. Itu akan sangat bagus,” kata Petrucci seperti dikutip Motosan.
Keinginan Petrucci untuk jadi rekan The Doctor bukan tanpa alasan. Dengan pengalamannya di Reli Dakar 2022, tentu masuk akal jika ia berpikir bisa jadi pendamping Rossi. Petrucci adalah mantan pembalap MotoGP pertama yang bisa menjuarai salah satu etape di Reli Dakar.
Bahkan, ada anggapan bahwa Petrucci bisa dibandingkan dengan Fernando Alonso, pembalap Formula 1 yang juga pernah mengikuti Reli Dakar pada 2020. Alonso berhasil menaklukkan ganasnya gurun di Reli Dakar.
“Di sini ada (Marc) Coma yang jadi penasihat (KTM) dan pernah jadi navigator Alonso. Di Reli Dakar, Fernando bisa finis ketiga di salah satu etape. Dan aku bilang ke Coma, aku juga bisa finis ketiga seperti Alonso. Jadi, sekarang kita sama, kecuali ia punya gelar juara dunia F1 dan beberapa ratus juta euro di rekening,” gurau Petrucci dilansir Motosan.
Debut Petrucci di Reli Dakar tak akan terjadi jika ia tak hengkang dari MotoGP. Tahun terakhirnya di kejuaraan Grand Prix memang tak selalu menyenangkan.
Pembalap Italia ini tak mendapatkan hasil yang bagus bersama Tech3 MotoGP. KTM pun tak memberikan Petrucci kesempatan setahun lagi untuk membuktikan kemampuannya di atas motor RC16. Pembalap berjuluk Petrux ini memendam "amarah" karena situasi ini.
Beruntungnya, Petrucci bisa menyalurkan amarahnya menjadi kemenangan. Ia memanfaatkan emosi ini sebagai motivasi untuk menjadi lebih kuat di Reli Dakar.
“Aku pikir aku bisa sangat cepat karena memanfaatkan amarah yang terkumpul selama musim lalu. Di sini aku bisa egois, berpikir tentang diriku sendiri, dan membalap secara total saat aku bisa. Pada etape tertentu, aku bisa lebih cepat dibandingkan para pembalap spesialis (di reli), dan itu memberiku kepuasan yang luar biasa,” jelas Petrux lagi.
Meskipun baru berkompetisi di ajang reli tahun ini, Petrucci ingin mengalami masa-masa kompetisi di Reli Dakar versi sebelumnya. Kompetisi yang menurutnya lebih menantang.
“Aku ingin merasakan Dakar seperti yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan sedikit teman, berbagi petualangan dan menghabiskan waktu selama dua minggu jauh dari dunia luar. Kamu tak tahu ini hari apa karena kamu ada di ‘planet’ lain untuk beberapa hari. Membalap tanpa bantuan akan menjadi tantangan, tetapi itu akan sangat menyenangkan,” kata pembalap Italia ini.
Usai berkompetisi di Reli Dakar, Petrucci akan ikut balapan di MotoAmerica bersama Ducati. Mengenai masa depannya ini, Petrucci mengatakan bahwa ia hanya ingin bersenang-senang.
“Aku seperti orang yang bekerja sebagai tukang ledeng, tukang kebun, atau tukang bangunan. Aku mengerjakan apa yang tersedia. Bagaimanapun, semua rencana di MotoAmerica sepenuhnya ada di tangan Ducati. Sekarang belum resmi, tetapi kamu sudah tahu. Itu keputusan yang sudah aku buat sebelum aku pergi ke Dakar, aku minta agar diumumkan setelah reli selesai. Pertama, karena aku menghormati, dan lalu karena aku ingin menikmatinya,” jelas Petrucci seperti dilansir Motosan.
Karier Danilo Petrucci di Reli Dakar 2020 akan menjadi catatan sejarah yang membanggakan untuknya. Jika Petrucci memang bisa berlaga di Reli Dakar tahun depan bersama seorang Valentino Rossi, maka momen penting lain baginya akan terwujud. Masih ada waktu setahun untuk menanti kabar tentang ini.