Valentino Rossi resmi gantung helm sebagai pembalap MotoGP akhir musim 2021 ini. Meski begitu, banyak pihak masih berandai-andai soal The Doctor untuk tampil kembali di ajang balap yang membesarkan namanya itu.
Salah satunya datang dari CEO Ducati, Claudio Domenicalli. Menurutnya, Rossi akan tampil dengan performa lebih bagus dengan menggunakan motor Desmosedici versi saat ini.
Ducati boleh berkelakar soal performa apik Desmosedici GP21. Sebab, hal tersebut terbukti dari pencapaian tim yang berbasis di Borgo Panigale itu pada musim 2021.
Meski gagal meraih gelar juara dunia pembalap, Ducati mampu meraih sejumlah titel antara lain juara dunia konstruktor, tim terbaik lewat Ducati Lenovo Team, dan juga gelar tim independen terbaik yang diraih Pramac Racing.
Hasil memuaskan di musim 2021 jelas membuat orang-orang di Ducati sangat senang, tak terkecuali Claudio Domenicalli. Baginya, pencapaian ini adalah yang terbaik dalam sejarah pabrikan tersebut.
“Aku benar-benar puas dengan bagaimana kami mengakhiri musim 2021 ini. Untuk perusahaan seperti kami, tujuan paling pentingnya adalah mengembangkan untuk digunakan pada motor model jalanan.
Aku pikir kami belum pernah membuat motor seperti tahun ini yang memiliki nilai sangat besar. Baik diriku maupun Gigi Dall’Igna merasa tahun ini adalah musim terbaik yang pernah ada,” kata Claudio dilansir Motosan.
Lebih lanjut, Claudio begitu yakin jika Rossi bergabung dengan timnya saat ini, maka The Doctor akan memperoleh hasil bagus. Hal tersebut akan berbeda dibandingkan 10 tahun lalu saat Rossi bergabung dengan tim tersebut.
“Saat ini Ducati sangat berbeda. Aku rasa dia akan menjadi lebih kuat dengan motor ini. Kami tidak menyesal ketika kami tidak diciptakan untuk satu sama lain saat itu.
Motor yang dipakainya sangat dekat dengan apa yang diinginkan Stoner dan sulit menginterpretasikannya untuk pembalap yang terbiasa pada memakai motor yang lebih seimbang.”
Mari kita sejenak kembali ke musim 2011. Saat itu, Valentino Rossi bergabung ke Ducati untuk kali pertama sekaligus menjadi yang terakhir. Selama dua musim di sana, Rossi justru gagal tampil maksimal.
Berdasarkan data MotoGP.com, pembalap yang ikonik dengan nomor motor 46 itu gagal meraih satu pun kemenangan. Ia hanya mampu naik podium tiga kali selama dua musim. Rinciannya, satu kali podium finis ketiga dan dua sisanya saat finis runner-up.
Tentu, hasil tersebut jelas tak diinginkan oleh keduanya. Apalagi, Rossi memperkuat pabrikan yang berasal dari negara yang sama dengan dirinya. Musim 2013, Rossi akhirnya kembali ke Yamaha setelah melewati waktu berat di Ducati.
Di sisi lain, Claudio memuji performa Bagnaia selama musim 2021. Dirinya optimis pembalap bernomor motor 63 itu dapat meraih gelar juara di musim depan.
“Bagania menuntaskan musim dengan fantastis. Dia adalah pembalap yang melakukan hal terbaik di paruh kedua musim. Butuh waktu baginya mengambil langkah maju di MotoGP, tapi setelah GP Aragon dia mampu mengambil kesempatan itu.
Faktanya, terlihat bahwa dia punya keinginan untuk menang. Dia orang yang sangat baik, tapi saat masuk garasi dia sangat tegas. Tataplah matanya dan Anda bisa melihat perbedaan di wajahnya,” jelas Claudio.
Akankah kepercayaan diri CEO Ducati akan berhasil dibuktikan oleh Bagnaia musim depan? Jawabannya akan tersaji saat MotoGP resmi memulai musim 2022 di Qatar pada Maret mendatang.