Korea Utara dan Korea Selatan kembali bersatu dalam satu tim olah raga menggunakan nama Korea Bersatu.
Ini merupakan yang kedua kalinya di tahun ini, di mana sebelumnya kedua negara di Semenanjung Korea ini sempat turun bersama sebagai satu tim saat bermain hoki es, di Olimpiade Musim Dingin PyeongChang bulan Februari lalu.
Saat itu tim kedua negara ini juga sempat berjalan bergandengan tangan saat pawai pembukaan dan penutupan Olimpiade musim dingin tersebut.
Kini kedua negara Korea ini akan turun bersama sebagai sebuah tim di cabang olah raga tenis meja, dalam Kejuaraan Dunia Tenis Meja Beregu yang diselenggarakan di Halmstad, Swedia.
Dilansir dari Independent UK, sebenarnya tim kedua negara ini akan saling berhadapan di babak perempat final. Namun meminta kepada panitia penyelenggara turnamen agar dapat bersatu tanpa bertanding.
Dengan demikian gabungan kedua negara ini akan lolos ke babak semifinal, di mana tim Korea Bersatu ini akan menghadapi pemenang antara Jepang dan Ukraina yang akan bertanding hari Jumat ini.
Hari Kamis kemarin, Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung pembicaraan damai di Semenanjung Korea menggunakan wadah olah raga.
Dalam waktu dekat ini setidaknya ada beberapa even multi cabang olah raga yang akan diselenggarakan, di mana kedua negara bisa juga bersatu menggunakan bendera yang sama.
Di antaranya Olimpiade Pemuda yang akan dilangsungkan di Buenos Aires bulan Oktober 2018, Olimpiade Tokyo 2020, Pekan Olah Raga Pemuda di Lausanne tahun 2020 dan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Menurut sang Presiden IOC, pihaknya selama ini telah memberikan dukungan kepada beberapa atlet Korea Utara berupa dana dan dukungan lainnya agar bisa ikut kualifikasi Olimpiade PyeongChang kemarin.
"Kami berharap momentum ini akan terus bergulir dan kedua pemerintah bisa mencapai kesepakatan yang akan berarti terciptanya perdamaian di Semenanjung Korea dan juga berarti perdamaian bagi dunia," tegasnya sebagaimana dilansir dari Tennis-addict.net.