Jakarta, IDN Times - Lifter senior Indonesia, Eko Yuli Irawan ternyata masih terus mencari formula untuk bisa memboyong medali emas Olimpiade. Dia mengaku masih ingin tahu alias kepo bagaimana caranya agar medali emas ajang terakbar olahraga itu bisa diraih.
"Kalo kepo ya pastinya, yakan? Pastinya. Cuma memang kita realistis melihat persispan kita untuk bertanding di sana itu saat ini," ujar Eko ditemui di Pelatnas Angkat Besi beberapa waktu lalu.
Eko Yuli akan menjalani Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2024 yang akan digelar di Phuket, Thailand pada 31 Maret hingga 11 April 2024 mendatang. Ajang ini sekaligus jadi babak kualifikasi terakhir untuk mengunci tiket tampil di Olimpiade 2024 Paris.
Masih jadi salah satu yang terbaik di kelasnya, Eko Yuli akan bersaing dengan junior senegaranya, Ricko Saputra di kelas 61 kg. Meski berstatus senior, Eko Yuli tak mau anggap remeh Ricko.
"Gak bsa dipungkiri (faktor) usia. Ricko lagi golden age-nya juga. Saya sudah seniornya. Mungkin metodenya berbeda, tapi intinya saya masih harus berjuang untuk bisa bagaimana caranya bisa lolos ke olimpiade," ujar Eko.
Terlepas dari persaingan yang harus dijalaninya, Eko mengaku senang karena regenerasi angkat besi berjalan dengan baik. Persaingannya dengan Ricko menjadi salah satu buktinya.
"Jadi ibaratnya setelah olimpiade ini, (kalau mau) pensiun kan ada Ricko yang mewakili bisa melanjutkan. Setidaknya kan tidak selalu Eko lagi. Usia kan sudah beda ya," kata Eko.
Eko Yuli Irawan tercatat sudah empat kali mengikuti Olimpiade. Dari keempat edisi tersebut, Eko selalu pulang membawa medali untuk Indonesia.
Pada gelaran Olimpiade 2008 Beijing, Eko meraih medali perunggu saat turun di nomor 56 kg. Medali yang sama diraihnya pada gelaran 2012 London dari nomor 62kg.
Eko kembali mewakili Merah Putih di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Turun di nomor 62kg, Eko membawa pulang medali perak. Pada edisi 2020 Tokyo lalu, Eko turun di nomor 61kg dan kembali meraih medali perak.