[EKSKLUSIF] Lebih Dekat dengan Ratu UFC Valentina Shevchenko

Kabar baik. Sekarang sangat disibukkan dengan training camp. Sudah mendekati laga penting untukku bisa mempertahankan gelarku. Sekarang yang saya lakukan hanya berfokus di training camp dan persiapan sembari jalani pemulihan.

Seperti biasa, aku sangat fokus untuk penampilanku bisa 100 persen. Fokus pada kondisi fisik dan mentalku.

Aku sudah hidup di dunia beladiri sejak usia lima tahun. Jadi, aku sudah biasa dengan pertarungan, pertandingan di atas arena, hingga latihan keras macam ini.

Pengalaman sudah mengajarkanku segalanya. Mendefinisikan petarung seperti apa aku. Itu sebabnya aku terus berfokus pada hal yang sama. Terus memotivasi diri supaya bisa terus menampilkan yang terbaik tiap penampilanku.

Oh, kamu tahu, aku tidak pernah mau hanya menyebut hanya satu nama. Aku tidak mau terkesan tidak menghormati para sainganku.

Semua orang, menurutku, membawa sesuatu ke arena. Bagiku, tujuanku adalah mencari jalan terbaik untuk bisa mencapai kemenangan dimana pun. Ini yang membuat aku menjadi petarung seperti sekarang.

Sebenarnya, aku memulai karier di kelas yang lebih besar. Waktu itu, hanya ada dua kelas. Makanya, dulu aku bertarung di kelas yang lebih besar. Masalahnya, dengan situasi itu, aku jadi harus bertanding melawan petarung lain yang lebih besar.

Aku tidak merasa ada masalah dengan itu. Aku punya rasa percaya diri dan cukup kuat untuk menjalani pertarungan.

Sampai akhirnya, ada divisi yang sekarang. Ini divisi yang paling tepat bagiku, ideal dengan berat badanku. Aku ingin menunjukkan performa terbaik di kelas yang benar-benar tepat untuk aku.

Ini yang menjadi fokus utamaku. Tapi, bicara soal pengalaman, aku pernah melawan petarung-petarung di kelas yang lebih berat sebelumnya.

Tentu saja, dan aku tidak pernah takut untuk memenuhinya. Aku bukan seorang petarung yang hanya hidup untuk pertarungan. Aku juga bisa menikmati hidup dan melakukan hal-hal lain.

Aku suka memanfaatkan waktu dan belajar hal-hal baru. Karena, menurutku, semakin lengkap kamu, semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki, semakin kamu jadi orang yang serbabisa.

Aku memang mulai karier beladiri di usia yang masih sangat muda. Mungkin ini karena keluargaku aktif di bidang olahraga. Ibuku adalah Presiden dari Federasi Muaythai di Republik Kyrgyzstan. Dia juga seorang pelatih yang punya banyak murid.

Adik perempuanku juga seorang petarung. Dia juga akan jalani pertarungan di Las Vegas Juli 2022 nanti. Mungkin karena itu aku sangat lekat dengan beladiri. Karena beladiri memang mengakar di keluargaku.

Tapi, saudariku yang lain, dia seorang pilot di maskapai komersial. Jadi, itu contoh hal lain yang luar biasa yang terjadi di keluargaku.

Kami suka berburu, menembak, melakukan kegiatan di luar ruangan, hal-hal baru dalam hidup. Itu yang aku lakukan dalam hidupku ketika aku tidak bertarung.

Aku tidak tahu. Aku tahu ada banyak orang yang berjuang menghadapi itu semua di media sosial . Tapi aku hanya mengambil hal-hal baik dari media sosial.

Karena, menurutku, media sosial itu tempat untuk pengikutku dan orang-orang yang mau mengikuti keseharianku dan gaya hidupku.

Jadi aku hanya membagikan semua hal yang kulakukan. Kalau aku bisa menginspirasi mereka, aku juga lakukan.

Misalnya untuk belajar hal baru, traveling, belajar bahasa baru, hal-hal seperti itu. Bagiku, media sosial itu bagian dari seni. Jadi, aku menggelutinya dengan serius. Aku hanya membagikan hal-hal motivasional di sana. Aku tidak ingin orang jadi frustrasi. Aku ingin orang merasa baik.

Jika kita melihat foto atau gambar baik di media sosial, juga bisa merasa lebih baik. Dan itu yang aku ingin pengikut rasakan.

Kamu tahu, aku tidak pernah memikirkan hal itu. Aku hanya berfokus pada apa yang harus dilakukan untuk tetap bertahan di puncak dan menampilkan yang terbaik.

Ini butuh energi, perhatian, dan fokus ekstra. Jadi, kalau aku memikirkan kata orang, itu akan menyita perhatian, yang sebenarnya bisa digunakan untuk persiapan yang lebih baik.

Jadi aku hanya fokus pada apa yang harus aku lakukan untuk tetap bisa bertahan di puncak.

Aku selalu mengambil hal-hal baik dari tiap lawan bicaraku. Bertemu orang baru selalu memberi kesenangan untukku.

Aku merasa, tiap orang punya pengalamannya sendiri yang begitu berharga. Dan aku senang untuk mendengarkan cerita dan belajar dari pengalaman mereka.

Menurutku, motivasi dan pelajaran terbesar bisa juga kamu ambil dari pengalaman orang lain. Kata orang, pelajaran terbesar itu dari kegagalan sendiri. Itu benar, tapi kadang pengalaman orang lain juga membantu.

Kita bisa belajar dari apa yang mereka lakukan. Dari bagaimana mereka menyelesaikan masalah. Kita kadang tidak perlu harus merasakan satu masalah karena kita sudah belajar dari orang lain bagaimana mengatasi masalah tersebut.

Oh, iya! Bagiku, beladiri adalah olahraga yang luar biasa. Itu bisa membentuk rasa percaya dirimu. Termasuk untuk tiap perempuan yang menggelutinya.

Olahraga ini bisa memberi kamu rasa pecaya diri, memberi kamu pemahaman bagaimana mengendalikan tubuhmu dan merasa berbeda.

Aku sangat berharap bisa melihat lebih banyak lagi perempuan yang menggeluti cabor ini. Mungkin tidak harus bertarung, tapi menikmatinya.

Aku senang sekali dengan Indonesia. Pada 2015 atau 2016 lalu, aku pernah ke Indonesia. Saat itu kamu ke Danau Toba dan menurutku tempat itu luar biasa Indah.

Aku akan senang untuk bisa kembali ke sana. Nanti, aku akan bertarung di Singapura. Ini juga kali pertama aku ke Singapura. Aku sangat senang.

Terima kasih, sampai jumpa di Indonesia!