Fabio Quartararo boleh berbangga dengan prestasinya musim ini. Pembalap Monster Energy Yamaha itu sukses mempersembahkan gelar juara dunia pembalap untuk kali pertama dalam karier balapnya di kelas utama MotoGP.
Meski begitu, kesuksesan itu tak membuat Quartararo berpuas diri. Ia tetap menginginkan motor yang lebih kompetitif untuk persaingan musim 2022, yang diprediksi bakal lebih sengit dari musim 2021 ini.
Harapan yang dilontarkan pembalap asal Prancis itu bukan tanpa sebab. Ini merujuk pada performanya sepanjang pekan balap GP Valencia baru-baru ini. YZR-M1 yang ditungganginya tertinggal dari Ducati Desmosedici sejak sesi latihan hingga balapan.
Pada kualifikasi, Quartararo hanya memperoleh posisi start ke-8. Di sisi lain, para pembalap bermotor Ducati begitu perkasa pada sesi tersebut. Jorge Martin, Francesco Bagnaia, dan Jack Miller menguasai barisan depan starting grid.
Saat balapan, Quartararo tampak kesulitan mengejar pasukan Ducati yang berada di barisan depan. Pada prosesnya, pembalap berjuluk El Diablo itu finis di posisi ke-5.
Quartararo tertinggal 5,439 detik dari Bagnaia yang finis terdepan pada balapan di sirkuit Ricardo Tormo. Hasil itu membuatnya sedikit kurang puas karena targetnya pada balapan akhir musim 2021 adalah naik podium.
Setelah balapan, Quartararo menyampaikan pendapatnya terkait hasil di GP Valencia. Ia merasa kesulitan untuk menyalip rival-rival yang ada di depannya. Baginya, perubahan perlu dilakukan Yamaha untuk menatap musim 2022 mendatang.
“Masalah pada balapan hari ini bermula dari kualifikasi. Pada trek seperti Valencia, menjadi sangat sulit untuk memulai balapan dari belakang dan membuat gebrakan. Jika kita lihat pada hasil balapan, ada tiga pembalap Ducati yang berada di podium.
Pekan balap kali ini telah mengajarkan banyak hal pada kami untuk berbenah. Aku tidak merasa khawatir, tetapi sebuah perubahan penting akan dibutuhkan untuk musim 2022,” kata Quartararo dilansir GPOne.
Lebih lanjut, Quartararo mengakui kesulitan memahami potensi Ducati sebab dirinya bukan pembalap pabrikan asal Italia itu. Untuk itu, El Diablo hanya bisa meminta Yamaha untuk fokus pada pembenahan yang seharusnya dilakukan ke depannya.
“Sebelumnya, kapan pun aku meminta Yamaha untuk beberapa hal, mereka mampu memenuhinya, seperti soal holeshot ketika di Qatar. Kami punya banyak kekuatan, tetapi juga kekurangan yang perlu dibenahi sehingga kami bisa bertarung dengan yang lainnya dengan lebih mudah.”
Menyongsong musim 2022, MotoGP akan menggelar sejumlah tes resmi. Seperti dilansir MotoGP.com, tes pertama akan berlangsung pada 18—19 November mendatang di sirkuit Jerez, Spanyol. Sirkuit Sepang, Malaysia akan mendapat kesempatan menggelar tes pramusim kedua pada 5—6 Februari 2022.
Setelah itu, para pembalap kelas utama MotoGP akan menyambangi sirkuit Mandalika untuk tes pramusim terakhir pada 11—13 Februari. Tes pramusim ini akan menjadi momen berharga bagi para tim agar dapat memperoleh performa motor yang maksimal.
Jadi, akankah Yamaha mampu melakukan beberapa pembenahan sesuai harapan Quartararo? Jawabannya akan tersaji pada musim 2022 mendatang.