Jangan Kaget! Ini 6 Fakta Duel Mayweather vs. McGregor

Pertandingan antara Mayweather Jr. melawan McGregor ini disebut-sebut sebagai pertemuan dua juara dunia dari dua asosiasi yang berbeda. Seperti diketahui bahwa Mayweather adalah petinju profesional yang bernaung di bawah World Boxing Federation (WBF) dan World Boxing Association (WBA). Khusus untuk pertandingan ini, McGregor bahkan harus meminta rekomendasi khusus kepada WBF agar boleh bertanding di bawah regulasi tinju.

Mayweather memang telah memutuskan untuk pensiun setelah memenangkan pertandingan melawan Andre Berto pada tahun 2015 lalu. Namun petinju berjuluk 'The Money' ini kembali memakai sarung tinjunya, khusus untuk menghadapi Conor McGregor.

Tentunya ini menjadi keuntungan untuk McGregor, mengingat Mayweather sudah dua tahun tidak naik ring. Mayweather sendiri memegang catatan 49 kali menang dan belum sekalipun terkalahkan dalam karirnya.

Seperti dilansir dari boxingnews24.com, pertandingan antara Mayweather melawan McGregor ini diprediksi akan meraih keuntungan hingga US$ 600 juta atau sekitar Rp 7,99 triliun. Nilai ini diperoleh dari hak siar, harga tiket, dan tur keliling Amerika Serikat. "Ini adalah salah satu transaksi paling halus yang pernah kita lakukan dengan manajemen Mayweather," ucap Dana White, bos UFC. Namun demikian, banyak penggemar tinju dunia yang pesimis. Mereka merasa bahwa pertarungan ini tidak lebih dari sekadar pertarungan untuk memperoleh uang. 

Masalah lain yang harus dihadapi adalah masalah berat badan. Pertarungan kedua juara ini akan menerapkan standar berat badan 154 pon atau 77 kg. Dalam hal ini, McGregor sedikit diuntungkan. Sebab pertarungan terakhir McGregor di UFC memliiki bobot 155 pon. Meski begitu, Mayweather perlu sedikit khawatir, sebab masa pensiunnya yang sudah memasuki 2 tahun tentu membawa pengaruh pada berat badannya. 

McGregor ternyata adalah seorang yang petarung kidal. Hal ini mungkin bisa jadi merugikan bagi Mayweather. Sebab sepanjang karirnya, Mayweather selalu mengalami kesusahan saat menghadapi lawan yang kidal. Petinju kidal terakhir yang menjadi lawan Mayweather adalah Manny Pacquiao.

Mayweather dan McGregor juga memilliki perbedaan dalam gaya bertanding. Sepanjang karirnya Mayweather adalah petinju dengan gaya defensif. Bahkan, pertahanannya yang diberi nama "shoulder roll" itu sangat sulit untuk ditembus oleh lawan-lawannya.

Berbeda dengan sang lawan, McGregor memiliki gaya bermain ofensif. McGregor cenderung menekan lawannya secara konsisten dengan pukulan-pukulan yang akurat. Dalam pertandingan melawan Nate Diaz tahun lalu, Mc Gregor mendaratkan 164 pukulan dari total 286 serangan dengan akurasi 57.3%.

Jadi sudah mantap mau dukung siapa?