Boston Celtics adalah salah satu tim tersukses dalam sejarah NBA. Hal ini terbukti dari total 17 gelar juara yang mereka raih.
Sayangnya, Celtics belum pernah juara lagi akhir-akhir ini. Mereka terakhir kali merasakan gelar juara pada 2008. Sejak saat itu, klub asal Boston tersebut belum berhasil mengulang kejayaannya.
Meski begitu, Celtics cukup berpotensi untuk bersaing memperebutkan gelar juara. Apalagi mereka punya pemain bintang sekelas Jaylen Brown.
Jaylen Brown mengenyam pendidikan di Wheeler High School. Ia berhasil menunjukkan potensinya dengan tampil impresif bersama tim sekolahnya. Brown rutin menyumbang poin sekaligus memimpin timnya meraih kemenangan.
Memasuki jenjang yang lebih tinggi, Brown memutuskan untuk kuliah di University of California, Berkeley. Ia termasuk pemain dengan label rekrutan bintang lima di sana. Gaya bermainnya yang atletis dan tangkas membuatnya dianggap sebagai pemain dengan prospek tinggi di NBA Draft.
Jaylen Brown pernah berkunjung ke Indonesia. Ia datang ke Jakarta pada 2018. Brown berkunjung dalam rangka sharing session bersama Jr NBA.
Pada kesempatan itu, Brown mampir ke SMAN 82 Jakarta. Ia sempat bercerita bahwa menjadi seorang pemain NBA tidaklah mudah. Sebab, selain harus memiliki fisik yang prima, mereka juga harus pintar. Para pemain NBA bahkan dituntut bersaing dengan jutaan orang lain dari berbagai penjuru dunia.
Brown menyampaikan bahwa melangkah maju merupakan hal yang penting. Anak-anak muda seharusnya bekerja keras demi menggapai impian.
Brown mengikuti NBA Draft 2016 dan terpilih di urutan ke-3 ronde pertama oleh Boston Celtics. Sejak itu, ia berusaha membuktikan kualitasnya dengan konsisten mencetak banyak poin. Puncaknya, Brown berhasil membawa Celtics ke Final Wilayah Timur pada 2017. Namun, harus takluk di tangan Cleveland Cavaliers.
Brown juga terpilih ke dalam All-Rookie Second Team 2017. Meski sempat cedera, ia berhasil meningkatkan performanya hingga terpilih sebagai All-Star pada 2021. Dengan usia yang masih prima dan kemampuan yang terus berkembang, Brown berpeluang besar menambah penghargaannya.
Selain andal bermain bola basket, Brown juga piawai dalam bermain catur. Ia diajari bermain catur oleh kakeknya saat masih berusia 4 tahun. Brown meneruskan kegemaran bermain caturnya hingga kuliah.
Brown bahkan sempat menjadi kapten tim catur di SMA-nya. Dengan ini, ia sekaligus mematahkan stereotip pemain catur yang identik dengan kutu buku.
Membela tim nasional tentu menjadi kebanggaan tersendiri. Tidak terkecuali bagi Jaylen Brown. Ia mewakili timnas Amerika Serikat di FIBA Americas U-18 Championship 2014. Brown saat itu berhasil membawa pulang medali emas.
Brown juga sempat ikut serta di FIBA World Cup 2019. Namun, timnas Amerika Serikat tumbang oleh Prancis di perempat final.
Nama Brown sebenarnya masuk ke dalam daftar 57 pemain seleksi untuk Olimpiade Tokyo 2020. Akan tetapi, ia harus tereliminasi lantaran mengalami cedera.
Brown kini tengah fokus mengangkat derajat Celtics di NBA 2021/2022. Ia dan rekan setimnya, seperti Jayson Tatum, berusaha untuk mengembalikan kejayaan ke Boston. Mampukah mereka melakukannya?