5 Fakta Jimmy Butler, Dari Jalanan ke NBA

Jimmy Butler menyimpan cerita sedih pada perjalanan kariernya. Ia dibesarkan tanpa sosok ayah. Pada usia 13 tahun, Butler diusir ibu kandungnya hanya karena sang ibu tidak suka dengan penampilan Butler.

Selama bertahun-tahun, Butler harus hidup tidak pasti karena terus pindah rumah untuk menumpang di rumah teman. Pada akhirnya, ada salah satu temannya, Jordan Leslie, menerima Butler. Leslie meminta Butler tinggal bersama keluarganya.

Keluarga baru Jimmy Butler ini sangat mendukung kariernya dan memberikan kasih sayang layaknya keluarga. Butler akhirnya berhasil masuk ke NBA pada 2011.

Jimmy Butler berhasil membuktikan kerja kerasnya selama ini karena terpilih masuk NBA Draft 2011. Chicago Bulls memilihnya di urutan ke-30. Butler pun bisa bermain bersama bintang NBA lainnya, seperti Derrick Rose dan Joakim Noah.

Pada musim debutnya bersama Chicago Bulls, Jimmy Butler hanya bermain sebanyak 42 kali. Namun, pada musim berikutnya, ia mampu bermain pada setiap laga bersama Bulls. Butler tampil sebanyak 82 kali dengan menjadi starter sebanyak 20 kali. Ia sering ditugaskan menjaga pemain bintang lawan karena sangat menonjol dalam bertahan.

Jimmy Butler mendapatkan julukan Jimmy Buckets. Stacey King memberi julukan tersebut pada 2011. King merupakan mantan pemain NBA yang bekerja sebagai komentator olahraga untuk Chicago Bulls TV.

Stacey King memberi Jimmy Butler julukan karena kemampuannya dalam mencetak poin. Awalnya, Butler tidak terlalu percaya dengan julukan tersebut, tetapi setelah mencetak banyak poin, akhirnya ia mulai menyukai julukan tersebut.

Jimmy Butler merupakan pemain yang berprestasi. Ia mampu menjadi Most Improved Player pada 2014/2015. Ia juga sempat terpilih NBA All-Star sebanyak enam kali.

Dengan kemampuan bertahannya, Butler sukses masuk NBA All-Defensive Second Team  5 kali dan All-NBA Third Team 4 kali. Ia hampir mendapatkan cincin juara pada 2020, tetapi Miami Heat yang dibelanya harus kalah dari Los Angeles Lakers.

Pada 2022 ini, Butler berpeluang membawa Heat untuk menjadi juara setelah berhasil masuk Final Wilayah Timur. Ia akan membantu Heat berhadapan dengan Boston Celtics. Siapa yang menang berhak melaju ke Final NBA.

Sementara itu, di level tim nasional, Jimmy Butler punya beberapa catatan. Ia juga termasuk pemain Tim Nasional Amerika Serikat yang berhasil mendapatkan medali emas di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

Jimmy Butler tidak hanya mencintai basket. Ia juga mencintai sepak bola.

Butler mulai jatuh cinta dengan sepak bola saat mengikuti Olimpiade 2016. Ia menyaksikan laga final sepak bola Brasil melawan Jerman. Butler sangat kagum dengan suasana stadion sepak bola dan menyukai permainan Neymar Jr.

Jimmy Butler juga sering menggunakan jersey Neymar. Ia pernah datang menyaksikan Paris Saint-Germain di Paris. Butler bahkan senang bermain sepak bola pada waktu senggang.

Jimmy Butler adalah pemain kunci dan mentor pemain muda Miami Heat. Ia sudah terlatih secara mental dan fisik sedari kecil. Jimmy Butler adalah contoh orang yang tidak menyerah pada nasib.