Jakarta, IDN Times - Ada sebuah warna budaya dalam UCI MTB World Cup 2024. Warna itu tersemat dalam Festival Isen Mulang yang akan dihelat pada 18 sampai 24 Mei 2024, menyambut HUT Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Jadi, UCI MTB World Cup 2024 yang akan dihelat pada 19 Mei, berbarengan dengan Festival Isen Mulang tersebut. Hal itu pun dipastikan membuat ajang balap sepeda dunia ini akan memiliki warna baru dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua Harian Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI) Kalteng, Rahmat Nasution Hamka, mengatakan Palangka Raya akan ramai pada akhir pekan ini. Adanya UCI MTB World Cup 2024, ditambah dengan Festival Isen Mulang, membuat masyarakat tumpah ruah di kota ini.
"Momentum tahun ini bersamaan dengan Festival Isen Mulang ya, jadi seluruh warga Kalteng akan ke Palangka Raya. Kebetulan UCI MTB World Cup 2024 bersamaan dengan festival ini, event terbesar Provinsi Kalteng," ujar Rahmat di Palangka Raya, Jumat (17/5/2024).
Sementara, Dit Pamobvit Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) Kombes Pol Elijas Hendra mengatakan, sekitar 600 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP, siap mengamankan UCI MTB World Cup 2024 dan Festival Isen Mulang. Kurang lebih 600 personel akan dikerahkan di lokasi.
"Untuk jumlah personel yang kami turunkan, baik dari TNI kemudian Polri dan Satpol PP itu kurang lebih sekitar 600 orang. Saya harapkan kegiatan yang ada di sini bisa berjalan dengan lancar, karena terus terang ini acara dua tapi berdekatan," kata Elijas.
Palangka Raya kembali bersolek menyambut ajang balap sepeda dunia. Sesuai dengan janji CEO City Mountain Bike, Kristof Bruyneel pada November 2023, ibu kota Kalimantan Tengah ini akan jadi tuan rumah UCI MTB World Cup 2024.
Geliat menyambut ajang yang rencananya akan dihelat pada 19 Mei 2024 itu sudah terasa sejak Jumat (17/5/2024). Sirkuit SG 1973 yang terletak di Kompleks Stadion Tuah Pahoe pun sudah dipersiapkan kembali.
Rencananya, atlet dari kurang lebih 50 negara akan turut meramaikan UCI MTB World Cup 2024 ini. Mereka pun sudah berdatangan ke Palangka Raya dan mencoba Sirkuit SG 1973.