Jakarta, IDN Times - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir, mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla, bertemu dengan perwakilan Fédération Internationale de Basketball atau Federasi Basket Internasional (FIBA) di Swiss.
Tujuan pertemuan ini untuk menunjukkan dan memantapkan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah penyelenggara Piala Dunia Basket yang akan diadakan tahun 2023 mendatang.
Indonesia tidak menjadi tuan rumah tunggal dalam perhelatan tersebut. Indonesia akan menjadi tuan rumah bersama dengan Jepang dan Filipina.
Jakarta akan menjadi kota tempat terselenggaranya kejuaraan dunia basket yang digelar pertama kali tahun 1950 tersebut. Sedangkan Filipina memilih Manila sebagai kota penyelenggara dan Jepang memilih Okinawa.
Erick Thohir mendapat kesempatan mendampingi Jusuf Kalla dalam rangkaian kunjungan kenegaraan Jusuf Kalla ke Swiss. Keduanya tampak bersama rombongan lain yang terdiri dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, Wakil Menteri Luar Negeri, Abdurrahman M. Fachir, dan Wakil Tetap RI di Jenewa, Hasan Kleib.
Jusuf Kalla dan rombongan diterima Sekjen FIBA, Andreas Zagklis, Chief Financial Officer, Patrick Mariller dan Special Advisor to FIBA Secretary General, Michel Filliau.
Erick yang juga merupakan anggota FIBA Central Board menyatakan Indonesia siap menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket 2023.
“Bertemu dengan Sekjen FIBA, Andreas Zagklis, nersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menko PMK Puan Maharani dalam rangka Indonesia sebagai tuan rumah FIBA Basketball World Cup 2023.Are you ready for FIBA Basketball World Cup 2023?” tulis Thohir di akun Instagram (@erickthohir).
Sejak digelar pada tahun 1950, tahun 2023 akan menjadi kali pertama bagi Indonesia menjabat sebagai tuan rumah dari perhelatan yang digelar tiap empat tahun sekali ini.
Tahun 1950, Piala Dunia Basket digelar pertama kali di Argentina. Tahun 2019 ini, kejuaraan tersebut digelar di China mulai 31 Agustus hingga 15 September. Namun Indonesia dikabarkan tidak ambil bagian dalam pertandingan ini.
"Serupa ketika Wapres Jusuf Kalla ke IOC, pertemuan dengan FIBA ini juga untuk menunjukkan kesiapan, keseriusan, dan dukungan yang diberikan pemerintah dalam setiap kegiatan olahraga internasional yang berlangsung di Indonesia. Apalagi ini kali pertama Jakarta menjadi tuan rumah kejuaraan dunia basket sehingga ajang ini sangat bergengsi", kata Erick dalam keterangan tertulisnya.
Lewat keterangan tertulis, Erick menyebutkan bahwa Sekjen FIBA, Andreas Zagklis sangat antusias saat menerima kedatangan Jusuf Kalla dan rombongan.
Menurutnya, FIBA berharap dengan ditunjuknya Jakarta, Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia bola basket, maka perkembangan olahraga bola basket di Indonesia akan semakin tinggi. Ia juga berharap agar kesempatan ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga.
"Perlu diketahui, bola basket merupakan olahraga beregu nomor satu di ajang Olimpiade. Jadi respons FIBA sangat positif, ketika mengetahui bahwa pemerintah kita mendukung kejuaraan dunia di Jakarta," kata Erick dalam keterangan tertulisnya.
"Mereka juga memberikan dukungan penuh keinginan kita menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, sekaligus berharap agar kesuksesan pelaksanaan kejuaraan dunia bola basket FIBA 2023 menjadi show case atau acuan bagi IOC dalam menentukan tuan rumah Olimpiade 2032 di sidang IOC tahun 2024.” lanjut dia.
Erick juga menyampaikan, Indonesia melalui Perbasi akan segera menyiapkan timnas Indonesia yang mumpuni dan mampu bersaing dengan jago basket dari mancanegara.