Jakarta, IDN Times - Bukan hal yang aneh ketika seorang pembalap MotoGP mengunjungi sebuah tim sepak bola. Hal itu juga yang dilakukan Francesco Bagnaia. Baru-baru ini, dia mengunjungi markas tim yang sudah dia dukung sedari kecil, Juventus.
Bagnaia datang dengan statusnya sebagai runner-up MotoGP 2021. Kedatangannya ke Juventus ini berbarengan dengan masa libur selepas kompetisi musim 2021. Bagnaia pun bersua dengan para penggawa Juventus.
Di Continassa, tempat latihan tim, Bagnaia bertemu dengan beberapa para penggawa Juventus macam Giorgio Chiellini, Leonardo Bonucci, dan Federico Chiesa. Mereka juga mengadakan acara tukar kado, dan sedikit berbincang-bincang.
Bagnaia juga bersua dengan Paulo Dybala, bintang Juventus asal Argentina. Nah, ketika bersua dengan Dybala inilah, ada kejadian untik yang terjadi, melibatkan Fabio Quartararo.
Ketika mengobrol dengan Bagnaia, Dybala sempatkan untuk menelepon Fabio Quartararo lewat video call. Tak ada angin tak ada hujan, Dybala langsung menyindir Quartararo, yang ternyata memang pernah mengunjungi Juventus.
Namun memang, selepas mengunjungi Juventus Quartararo juga menyambangi Barcelona, Valencia, dan diberi kehormatan membuka laga Ligue 1 antara Paris Saint-Germain (PSG) lawan OGC Nice. Dybala menyindir Quartararo karena dianggap tidak loyal.
"Saya ingin meneleponmu dan bilang, bahwa fans Juventus baru datang hari ini (sembari mengarahkan kamera handphone ke Bagnaia) dan dia hanya bertemu dengan para pemain Juventus saja, tidak seperti kamu yang juga ketemu pemain tim-tim lain," ujar Dybala, dilansir Speedweek.
Hal ini sontak menghadirkan gelak tawa. Situasi jadi cair dan perbincangan Bagnaia dan Dybala berlanjut kembali.
Bagnaia dan Quartararo memang bersaing ketat di musim 2021. Bagnaia jadi satu-satunya sosok yang merepotkan Quartararo, dan sempat digadang-gadang jadi calon juara MotoGP 2021.
Akan tetapi, dalam balapan di GP Misano, Francesco Bagnaia terjatuh. Hal tersebut memuluskan langkah Fabio Quartararo untuk menjadi juara MotoGP 2021. Meski gagal juara, Bagnaia tetap dipuji karena mampu memaksimalkan potensi Ducati.