Mengenang Sir Frank Williams, Sosok Jenius Dominasi Williams di F1

Kepergiannya akan selalu diingat para pencinta Formula 1

Pada hari Minggu (28/11/2021) Formula 1 kehilangan sosok penting, yaitu Sir Frank Williams yang merupakan pendiri tim Williams di usia 79 tahun. Mungkin saat ini Williams hanyalah tim yang lebih sering berada di barisan belakang, namun dulunya tim ini merupakan salah satu tim hebat dengan deretan pembalap papan atas bergantian berada di balik kemudi.

Frank Williams memang sudah tak jadi pemilik tim setelah pada 2020 ia menjualnya kepada perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Dorilnton Capital. Hal itu sekaligus menandai 50 tahun kariernya sebagai team principal. Berikut kami sajikan kisah bagaimana Sir Frank Williams dari membentuk tim hingga berhasil mendominasi Formula 1.

1. Awal karier menjadi pemilik tim di Formula 1 lewat Frank Williams Racing

Mengenang Sir Frank Williams, Sosok Jenius Dominasi Williams di F1Sir Frank Williams mengawali kariernya di Formula 1 pada musim 1969 (skysports.com)

Sir Frank pertama kali terjun ke Formula 1 pada tahun 1969 dengan tim bernama Frank Williams Racing. Kala itu berbekal sasis milik Brabham dan mesin DFV dari Ford-Cosworth mereka resmi memulai perjalanan di Formula 1. Piers Courage asal Inggris ditunjuk sebagai pembalap Williams. Hebatnya Courage mampu dua kali meraih podium di GP Monako dan Amerika Serikat.

Pada 1970 mereka menggandeng De Tomasso sebagai pemasok sasis. Sayang musim itu juga menjadi saksi meninggalnya Piers Courage ketika balapan di GP Belanda. Semusim berselang mereka menjalin kerja sama dengan March dan di tahun 1972 mereka pertama kalinya membuat mobil sendiri bernama Polytos FX3 yang didesain oleh Len Baily.

Pada tahun 1976, Sir Frank mulai kesulitan mencari sponsor, alhasil ia pun menjual timnya kepada pengusaha asal Kanada bernama Walter Wolff. Di musim 1977, Wolff sukses memenangkan balapan pembuka, namun Sir Frank tak lagi berada di tim tersebut.

2. Membentuk tim Williams bersama Patrick Head dan awal kejayaan mereka

Mengenang Sir Frank Williams, Sosok Jenius Dominasi Williams di F1Sir Frank Williams dan Patrick Head membentuk tim Williams di tahun 1977 (formula1.com)

Setelah menjual timnya, Sir Frank kembali membentuk tim pada musim 1977 bernama Williams Grand Prix Engineering yang bekerja sama dengan insinyur jenius, Patrick Head. Tak butuh waktu lama, pada 1979 mereka meraih kemenangan perdananya di GP Inggris lewat Clay Regazzoni yang mengendarai mobil FW07.

Semusim berselang dominasi mereka mulai tampak ketika Williams menjadi juara dunia pembalap sekaligus konstruktor berkat pembalap asal Australia, Alan Jones. Pada dekade '80-an Williams kembali menambah gelar juara lewat Keke Rosberg di musim 1982 dan Nelson Piquet di musim 1987. 

Baca Juga: 7 Pembalap Formula 1 yang Juga Mendirikan Timnya Sendiri, Siapa Saja?

3. Mengalami kecelakaan yang membuat kedua kakinya lumpuh

Mengenang Sir Frank Williams, Sosok Jenius Dominasi Williams di F1Sir Frank Williams bersama Nigel Mansell (skysports.com)

Pada tahun 1986, Sir Frank sempat mengalami kecelakaan mobil dekat sirkuit Paul Ricard di bagian selatan Prancis. Kecelakaan tersebut membuatnya tak bisa lagi berjalan dan harus memakai kursi roda di sisa umurnya. Namun, hal tersebut tak serta-merta menghentikan langkahnya di Formula 1.

Pada akhir '80-an mereka sempat kesulitan ketika ditinggal Honda yang selama ini menjadi pemasok mesin utama. Beruntung, Williams mampu menjalin kerja sama dengan Renault dan sukses mendominasi pada dekade '90-an. 

4. Dekade '90-an menjadi masa keemasan dari Williams

Mengenang Sir Frank Williams, Sosok Jenius Dominasi Williams di F1Sir Frank Williams bersama Ayrton Senna (formula1.com)

Dekade '90-an merupakan masa keemasan dari Williams. Kala itu, mereka membuat mobil FW14B rancangan Adrian Newey yang hingga kini masih dianggap sebagai mobil tercanggih sepanjang sejarah. Berkat ketangguhannya FIA bahkan melarang beberapa komponen dan teknologi yang dipakai di mobil tersebut agar balapan lebih kompetitif.

Williams sendiri saat itu meraih gelar juara dunia lewat Nigel Mansell pada 1992, Alain Prost musim 1993, Damon Hill musim 1996, dan terakhir Jacques Villeneuve di musim 1997. Williams juga berhasil memperoleh 5 gelar juara dunia konstruktor. Namun, era ini juga menjadi saksi meninggalnya Ayrton Senna pada GP San Marino di tahun 1994.

Berkat prestasinya tersebut Sir Frank kemudian dianugerahi gelar CBE oleh Ratu Elizabeth. Bahkan berkat kontribusinya terhadap mesin Renault, ia memperoleh Chevalier of France's Legion d'honneur dari pemerintah Prancis. Sangat sedikit orang luar Prancis yang bisa mendapatkan gelar tersebut.

5. Akhir kisahnya di Formula 1 bersama Williams

Mengenang Sir Frank Williams, Sosok Jenius Dominasi Williams di F1Sir Frank Williams bersama dengan putrinya, Claire Williams (skysports.com)

Memasuki era '2000-an, dominasi Williams perlahan mulai memudar. Meskipun di awal milenium baru mereka sempat beberapa kali meraih kemenangan lewat Juan Pablo Montoya dan Ralf Schumacher, namun mereka tak sanggup lagi mendominasi seperti sebelumnya.

Setelahnya mereka kerap bergonta-ganti pembalap dan mesin, tapi tak ada satu pun yang bisa bersaing merebut juara. Bahkan peringkat mereka terjun bebas di klasemen konstruktor. Hal ini karena Williams merupakan tim privat yang tentunya tak memiliki dana sebesar Ferrari, McLaren, maupun Mercedes.

Puncaknya ketika pandemi Covid-19 melanda dunia di awal tahun 2020, Williams tak dapat lagi bertahan dan memutuskan menjual timnya ke Dorilnton Capital. Claire Williams yang merupakan anak dari Sir Frank kala itu diminta untuk menjadi team principal. Namun, ia menolaknya karena menganggap itu bukan lagi tim milik keluarganya.

 

Kepergian Sir Frank Williams tentunya meninggalkan banyak sekali cerita bagi pecinta Formula 1. Dedikasinya yang tiada henti meskipun sempat mengalami kecelakaan membuatnya dihormati banyak orang. Rest in peace to the legend.

Baca Juga: 7 Pembalap Formula 1 yang Sukses Juara Dunia dengan Williams

Genady Althaf Photo Verified Writer Genady Althaf

berbagi dengan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya