GP Jerman 2000, Kemenangan Emosional Rubens Barrichello

Rubens Barrichello mengawali kariernya di Formula 1 dengan membela Jordan pada 1993. Ia kemudian melanjutkan kariernya dengan Stewart pada 1997. Bersama dua tim papan tengah tersebut Rubens tak pernah masuk dalam peta persaingan juara dunia.

Meski begitu, penampilannya dinilai cukup baik dengan mobil yang seadanya. Ia merupakan pembalap pertama yang mempersembahkan podium bagi Jordan. Bersama Stewart, siapa yang bisa lupa aksinya ketika meraih posisi kedua pada GP Monako 1997.

Ferrari pun kemudian menyodorkan kontrak kepada Rubens untuk menjadi rekan duet Michael Schumacher pada 2000. Hal ini membuat Rubens untuk pertama kalinya punya mobil yang kompetitif dan mampu bersaing di papan atas.

Meski membalap untuk Ferrari, ternyata kemenangan tak kunjung diraih oleh Rubens. Seri ke-11 GP Jerman yang dihelat di sirkuit Hockenheimring pun menjadi pembuktian baginya. Sayang, pada sesi kualifikasi ia mengalami kebocoran oli pada mobilnya.

Rubens pun kemudian menggunakan mobil cadangan milik Schumacher di sisa waktu yang ada. Namun, usahanya tak membuahkan hasil yang cukup baik. Rubens hanya mampu menempati urutan ke-18 di akhir sesi kualifikasi.

Sementara Schumacher mampu tampil baik di kandangnya sendiri dengan menempati urutan kedua. Ia hanya tertinggal dari David Coulthard yang membela McLaren. Posisi ketiga ditempati pilot Benetton, Giancarlo Fisichella.

Pada saat balapan dimulai, Mika Hakkinen yang start dari posisi keempat berhasil melesat ke posisi terdepan usai tikungan pertama. Sementara nasib sial harus dialami Schumacher. Mobilnya ditabrak oleh Fisichella memasuki tikungan pertama.

Hal itu membuat mobil Schumacher menabrak dinding pembatas dan tak mampu melanjutkan balapan. Namun, yang menjadi sorotan adalah Barrichello. Ia mampu tampil impresif dan sudah berada di posisi kesepuluh pada akhir lap pertama.

Momentum yang didapat Barrichello pada awal balapan mampu ia teruskan dengan baik. Beberapa lap kemudian ia perlahan mulai merangkak naik. Rubens bahkan mampu mencatatkan fastest lap untuk semakin mendekati barisan depan.

Pada lap 33 hujan mulai turun di sirkuit Hockenheimring. Hal ini membuat hampir semua pembalap mengganti setelan bannya ke ban basah. Hanya Rubens, David Coulthard, Heinz Harald Frentzen, dan Ricardo Zonta yang tetap menggunakan ban kering.

Keputusan berani dari Barrichello ini membuatnya memimpin jalannya balapan. Meski hujan semakin deras, Ferrari yang tak ingin kehilangan posisi pertama tak memanggil Rubens untuk masuk ke pit.

Pertaruhannya itupun berbuah manis ketika Rubens menjadi yang pertama melintasi garis finis. Mika Hakkinen dan David Coulthard melengkapi jajaran podium. Kemenangan ini pun disambut meriah oleh seluruh kru Tim Kuda Jingkrak tersebut.

Cukup lama bagi Rubens untuk meraih kemenangan perdananya di Formula 1. Ia membutuhkan delapan musim dan 124 balapan untuk menggapai puncak podium. Maka tak heran, ia begitu emosional ketika naik di atas podium.

Dengan membawa bendera Brasil, Barrichello tak kuasa menahan tangisannya. Rubens juga membuat bendera bendera Brasil berkibar untuk pertama kalinya sejak era Ayrton Senna. Kemenangan ini juga semakin spesial karena ia meraihnya dari posisi ke-18.

Kemenangan Rubens Barrichello pada GP Jerman 2000 merupakan salah satu momen paling emosional dalam sejarah Formula 1. Selain menjadi kemenangan pertamanya, Rubens juga meraihnya setelah melakukan pertaruhan besar yang bisa saja berujung kegagalan.