Jakarta, IDN Times - Gregoria Mariska Tunjung mengakui, tampil di Olimpiade 2024 memberikan rasa tegang baginya, tak terkecuali pada Rabu (31/7/2024) malam WIB saat melawan Tereza Svabikova. Untuk menghilangkan itu, dia berteriak.
"Teriak deh kayaknya untuk release nervous (tegang). Tadi aku beberapa kali buat menghilangkan tegang ya berteriak. Jujur saja, hal ini memberikan pengaruh," kata Gregoria, dilansir keterangan resmi PBSI.
Gregoria menyebut, ketegangan yang dia rasakan ini tak lepas dari proses penyesuaian yang dia lakukan dengan venue. Porte de La Chapelle Arena yang menjadi venue laga memiliki atmosfer tersendiri di mata Gregoria.
"Secara permainan aku nyaman, tapi secara mental dan tegang itu masih menyesuaikan. Kemarin main sekali terus libur dua hari, itu cukup berpengaruh, kaya kemarin udah mulai panas tapi dua hari off aku enggak merasakan atmosfer venue lagi," kata Gregoria.
Gregoria berujar, selain teriakan dari dirinya sendiri, teriakan dari fans Indonesia yang ada di arena juga memberi pengaruh baginya. Di tengah kesendiriannya berlaga di arena, teriakan fans ini membuatnya tidak merasa sendiri.
"Pastinya dengan teriakan dari fans itu membuat aku lebih semangat dan merasa ada yang bantu aku juga sih, untuk menyelesaikan, karena mereka selalu teriak mau aku dapat poin atau engga, pastinya sangat membantu," ujar Gregoria.
Gregoria mengungkapkan, dirinya memiliki target yang besar di Olimpiade 2024 ini. Dengan adanya target besar itu, dia bisa bangkit saat laga berjalan sulit baginya, tentu dengan adanya teriakan-teriakan dari dirinya sendiri dan fans.
"Aku punya target yang cukup besar di Olimpiade 2024 ini, tetapi aku rasa target yang besar harus diikuti juga dengan usaha yang keras, jadi pastinya itu yang bikin aku untuk bangun terus walaupun berapa momen agak-agak menegangkan," kata Gregoria.