Daniel Ricciardo sedang mengemban tugas sebagai pembalap ketiga Red Bull. Tak heran dirinya tak ada di grid balap. Sebab, perannya lebih banyak di simulator.
Daniel Ricciardo sebenarnya punya asa untuk kembali mendapat kursi balap di Formula 1 pada 2024. Sayangnya, Guenther Steiner meragukan optimisme pembalap asal Australia itu.
Daniel Ricciardo menepi dari ketatnya persaingan Formula 1 2023 usai kontraknya bersama McLaren berakhir lebih cepat. Posisinya di McLaren kini digantikan junior senegaranya, Oscar Piastri.
Red Bull kembali menjadi rumah untuk Ricciardo. Tim tersebut pernah diperkuat olehnya pada 2014 hingga 2018. Kali ini, posisi Ricciardo bukanlah pembalap utama, melainkan pembalap ketiga.
Peran pembalap ketiga yang dipegang Daniel Ricciardo memang tak seintens pembalap utama. Akan tetapi, posisi tersebut tak bisa dipandang sebelah mata.
Sebagai pembalap ketiga, Ricciardo memiliki tugas untuk membantu pembalap utama dan teknisi dalam peningkatan performa mobil. Dalam beberapa kesempatan, pembalap ketiga juga bertanggung jawab untuk turun saat hari tes atau sesi latihan Jumat.
Di samping peran teknis, pembalap ketiga ikut serta dalam kegiatan promosi tim. Tak mengagetkan jika Ricciardo muncul dalam beberapa pekan balap bersama Red Bull walau tak ikut balapan. Itu karena Red Bull punya beberapa aktivitas kehumasan di luar urusan balapan.
Daniel Ricciardo menjelaskan alasannya lebih memilih menjadi pembalap ketiga Red Bull. Pembalap berusia 33 tahun itu mengaku menolak tawaran dari tim lain yang dinilai tidak mungkin bersaing dalam perebutan poin.
Ricciardo masih berpegang teguh pada targetnya untuk memperkuat tim papan atas. Pola pikir tersebut tampaknya tak akan berubah dalam beberapa waktu mendatang.
"Alasan menepi tahun ini adalah aku tak ingin masuk ke mobil hanya untuk menjadi salah satu pembalap Formula 1. Aku juga masih tak melihat diriku memulai dari awal dan membangun kembali karier serta melakukannya untuk sedekade mendatang," jelas Ricciardo dilansir Sky Sports.
Pemikiran Daniel Ricciardo yang tetap ingin berada di tim papan atas mendapat tanggapan dari Guenther Steiner. Team Principal Haas itu menyarankannya untuk merenungkan keputusannya.
"Dia perlu membuat keputusan apakah ingin lanjut atau pergi dan melakukan sesuatu yang berbeda. Dia masih cukup muda. Banyak orang suka kepadanya karena kepribadiannya, tetapi itu bergantung kepadanya untuk memutuskan.
Menurutku, itu hal bagus memiliki waktu setahun menepi untuk merenungkannya. Tahun lalu bukanlah hal mudah baginya karena dia adalah pembalap yang bagus dan dia dikalahkan oleh rekan setimnya," kata Steiner dikutip PlanetF1.
Guenther Steiner paham Daniel Ricciardo masih kecewa karena dikalahkan Lando Norris di McLaren. Akan tetapi, Steiner belum bisa memastikan apakah Ricciardo bakal kembali ke grid atau tidak.
"Dia masih tidak senang pastinya. Namun, apakah dia ingin kembali dan membuktikan bahwa dia adalah dirinya yang sebelumnya? Atau apakah dia diberikan kesempatan?
Ini bukan hanya keputusan dirinya saja. Itu juga keputusan salah satu tim yang membawanya. Jadi, ini bukan jawaban yang mudah. Aku pikir hal pertama yang dia butuhkan untuk merasakan apakah dia ingin kembali atau tidak," pungkas Steiner.