Ayao Komatsu turut membeberkan kesamaan yang dimiliki Esteban Ocon dan mantan pembalap Haas, Nico Huelkenberg. Pria asal Jepang itu melihat kedua pembalap punya kegigihan dan motivasi diri. Karakter itulah yang diperlukan pembalap dan tim guna meningkatkan performa mereka di kejuaraan.
“Hal yang Huelkenberg lakukan dengan sangat baik menjadi bagian dari inti tim. Itu berkaitan dengan aktivitas mengemudi, arah pengembangan, dan menjadi bagian dari diskusi tentang bagaimana kami harus mengembangkan mobil. Aku ingin seseorang yang secara aktif melakukan hal tersebut daripada sekadar muncul saat pekan balap atau datang ke sesi simulator saat kami memintanya,” jelas Komatsu.
Kepergian Huelkenberg ke Sauber dipandang oleh sejumlah pihak sebagai kerugian untuk Haas. Pembalap asal Jerman itu punya kontribusi penting untuk perkembangan tim selama 2 musim terakhir. Salah satunya adalah pencapaian di Formula 1 2024.
Huelkenberg mampu meraup 41 poin sehingga menempatkan namanya di peringkat kesebelas dalam klasemen akhir. Sumbangsih poinnya turut mengantarkan Haas menempati posisi ketujuh di klasemen konstruktor lewat perolehan 58 poin. Itu menjadi posisi terbaik Haas dalam 6 musim terakhir.
Haas tentu ingin meneruskan pencapaian positif mereka di Formula 1 pada 2025. Esteban Ocon dan Oliver Bearman yang mengisi susunan pembalap diharapkan dapat mempersembahkan capaian terbaik untuk tim. Menarik untuk melihat hasil yang akan diperoleh Haas, terutama Ocon yang akan menjalani musim kesembilan di kejuaraan tahun ini.