Tak ada penghargaan buat atlet, CYSEC tak diresmikanPerayaan Haornas 2025 hanya diisi hiburan dan sambutan karena reshuffle yang membuat pemberian penghargaan dan peresmian CYSEC batal.
Situasi kantor Kemenpora juga sepiKantor Kemenpora tidak meriah, dengan kursi Menpora yang masih kosong karena belum ada pengganti Dito Ariotedjo.
Tetap ada terima kasih di tengah hampaWamenpora Taufik Hidayat mengucapkan terima kasih kepada Dito atas kontribusinya dalam memajukan olahraga Indonesia.
Jakarta, IDN Times - Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2025 terasa begitu hampa. Perayaan yang biasanya sudah terpancar dari kantor Kemenpora sejak sebulan sebelumnya tak muncul, ditambah kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masih kosong.
Hingga perayaan Haornas pada Selasa (9/9/2025) di Cibubur Youth Elite Sport Centre, atmosfernya begitu tawar dan kurang meriah. Tak banyak gimik muncul, hingga sejumlah prosesi harus ditunda atau gagal karena kursi Menpora masih kosong.
Sebenarnya, perayaan Haornas 2025 dijadwalkan sebagai momen peresmian Cibubur Youth Elite Sports Center (CYSEC). Kemudian, ada sejumlah prosesi untuk serta ada pemberian penghargaan bagi atlet berprestasi hingga elemen lain dalam olahraga nasional atas jasa-jasanya.
Sederet prosesi itu tak bisa dilaksanakan akibat belum adanya Menpora baru. Alhasil, puncak acara hanya diisi hiburan dan sambutan, dipimpin oleh Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, Taufik Hidayat.
Pantauan IDN Times, kondisi kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) pada saat Haornas 2025 juga tidak spesial. Biasanya, kerap ada hiasan atau umbul-umbul di area Kemenpora. Hanya ada beberapa karangan bunga di depan pintu masuk Kemenpora.
Suasana di Kemenpora kemarin juga begitu standar. Hanya pegawai yang lalu lalang, beraktivitas seperti biasa, tak terkesan adanya hari spesial dalam olahraga nasional. Tentu, ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Secara pencapaian, prestasi olahraga nasional di 2025 belum ada yang terlalu menonjol. Bulu tangkis Indonesia masih harus berbenah karena masih sering menelan hasil minor di berbagai event. Timnas Indonesia di berbagai level perlu meningkatkan performa, dan U-23 baru saja gagal melaju ke Piala Asia usai hanya menempati posisi kedua di klasemen akhir kualifikasi.
Hanya beberapa cabang olahraga yang masih mentereng prestasinya seperti Timnas Mixed Martial Arts Indonesia yang sukses menyabet dua emas di GAMMA World Championship, hingga keberhasilan Pasukan Merah Putih kuasai Kejuaraan Asia Tenggara Modern Pentathlon.